4. YLS

1.3K 346 663
                                    

Jam beker berbunyi nyaring tepat pukul 5 pagi, Yoora sangat bersemangat mengingat janjinya pada Lee Hyun untuk membuat artikel tentang klub basket sebagus mungkin. Jemari lentiknya menyambar beberapa kertas di atas meja, lantas berfokus pada pertanyaan-pertanyaan yang digodok tadi malam sebelum akhirnya mengangguk puas dengan seulas senyum.

"Hari ini pukul 14.00 wawancara dengan manajer basket, lalu 14.30 dengan Kim Yoongi di lapangan basket," monolognya berusaha mengingat janji temunya dengan Kim Yoongi yang sudah dijadwalkan oleh Kang Minki—manajer klub basket—pemuda sangat ramah yang terdengar antusias saat Yoora menelepon dan meminta waktu untuk wawancara.

Yoora berharap semoga wawancaranya berjalan lancar, terutama saat menghadapi Kim Yoongi yang terkenal dingin dan angkuh itu.

Semoga aku tidak dipermalukan seperti Eunjung.

***

Yoora sedang berada di base camp klub pers memeriksa beberapa artikel yang akan naik cetak, saat Eunjung datang memberikan susu pisang padanya.

"Ra-ya, kau jadi mewawancarai tim basket hari ini?" tanya Eunjung sambil menusukkan sedotan di susu pisang milik Yoora dan menyodorkannya.

"Hm ... gomawo," ucap Yoora mengangguk singkat sambil menyeruput susu pisangnya.

"Aku tetap saja iri denganmu. Aku ingin ikut, tetapi Lee Hyun Sunbae memberiku banyak tugas," keluh Eunjung memanyunkan bibirnya.

"Aku sebenarnnya malas, tetapi aku tak mau mengecewakan sunbae."

"Tentu saja, dia 'kan sunbae kesayanganmu. Apa kau tidak tahu kalau anggota pers yang lain iri padamu, eoh?"

Yoora hanya mengedikkan bahu, meletakkan susu pisang yang sudah tandas lantas menghadap Eunjung. "Sudahlah Jung-ah jangan dibahas terus, sunbae itu baik ke semua orang tahu."

Rasanya sia-sia saja bersikap tak acuh pada pernyataan Eunjung karena gadis itu terus menggoda Yoora. "Hanya kau yang diberi lip tint."

"Ya! Jung-ah," teriak Yoora sambil mencubit tangan gadis itu. Eunjung pun tertawa.

***

Tidak banyak yang tahu, jika Kim Yoongi sedikit tidak suka dengan perhatian yang selalu dia peroleh di sekolah itu, karenanya dia sering kali menghabiskan waktu sendiri di base camp tim basket. Pemuda itu tak menghiraukan panggilan Go Hye Rin—ketua cheerleader—yang menurut teman-temannya sangat cantik. Sudah menjadi rahasia umum kalau gadis itu sangat menyukainya, itu terpeta jelas dari sikapnya yang selalu mengikuti ke mana pun Yoongi pergi. Seperti tadi, gadis itu menyusulnya dan langsung melingkarkan tangan secara agresif di lengan Yoongi.

"Yoongi oppa! Kau mau kemana?" tanyanya ceria.

"Aku mau buang air besar, kau mau ikut?" jawab pemuda itu datar.

"Ya! Oppa," protesnya sambil mengentakkan kakinya manja.

Yoongi hanya mengedikkan bahu dan merotasikan bola matanya malas seraya berbelok ke arah toilet laki-laki. Hyerin masih belum melepaskan tangannya saat pemuda itu menatap tajam. "Mau ikut ke dalam, eoh?"

Gadis itu menggeleng lantas memberikan sedikit cubitan gemas di pipi Yoongi. "Aku tunggu di kantin ya!"

Tanpa menjawab, pemuda itu masuk ke dalam toilet dan berdiam beberapa saat untuk mengulur waktu. Sungguh, baginya gadis itu adalah yang terburuk, manja dan menyusahkan, tak pernah sekali pun Yoongi menaruh hati padanya. Dia bahkan belum pernah merasakan jatuh cinta, baginya para gadis terlalu mudah ditaklukkan, kurang menantang.

YOONGI'S LOVE SCENARIO || MYG ||Where stories live. Discover now