12. YLS

1.1K 292 682
                                    

Note 2022: Kasih komen yuk dikit aja biar aku semangat
.
.
.

Menurut Yoora, hari ini tidak selebihnya buruk karena diakhiri dengan pelukan dirinya dan Yoongi di tepi Sungai Han. Sedikit banyak gadis itu cukup terusik dengan perlakuan manis pemuda itu. Ada desir menyenangkan yang merambati setiap inci tubuh tatkala lobusnya merepetisi momen di mana mereka melakukan konversasi hangat. Di matanya, tiba-tiba saja Yoongi berubah menjadi pribadi yang menyenangkan. Terlebih, dia berjanji akan menghentikan perundungan itu dan Yoora percaya padanya.

Gadis itu tidak tahu apa yang terjadi antara dirinya dengan Yoongi. Saat bertemu dengan pemuda itu, dia bahkan tidak menanyakan alasan Yoongi mengambil air minum dan membawanya ke ruang ganti. Dia teringat saat pemuda itu berkata, aku hanya ingin berkata, kau jangan terlalu sering tersenyum pada sembarang lelaki, aku tidak suka!

Yoora mendengkus sambil melihat pantulannya di kaca bus, dia menyetuh wajahnya. "Aku ini tidak cantik,' kan? Tidak mungkin dia menyukaiku," gumamnya. Berkali-kali dia menepuk wajahnya berusaha menyadarkan diri.

Siswa populer itu harus dihindari Han Yoora! Apa kau sudah melupakan kejadian waktu itu?

Gadis itu mengangguk-angguk, berusaha tidak terlalu memikirkan Yoongi dengan sikapnya yang selalu berubah kapan saja. Dia hanya bersyukur ada yang menemaninya hari ini dan gadis itu benar-benar menghargai usaha Yoongi untuk menemuinya, padahal kondisinya baru sembuh dari demam.

Terima kasih Kim Yoongi.

***

Yoora berjalan menunduk di koridor, memasang earphone dan menaikan hoodie-nya menutupi kepala untuk menghindari tatapan para gadis yang kelewat sinis.

Yoora menahan napas, satu belokan lagi, maka dia akan sampai di lokernya.

Akhirnya, dia bisa bernapas lega. Yoongi menepati janjinya, pintu lokernya bersih. Bahkan saat dia membuka pintunya, terdapat kertas yang bertuliskan senyummu cantik.

Sayangnya, hal itu tidak serta-merta mengubah sikap para gadis itu padanya. Mereka masih berbisik-bisik di belakang Yoora, bahkan Eunjung pun masih belum mau bicara padanya.

Beruntung saat istirahat tiba selalu ada Lee Hyun yang menemaninya. Pemuda itu sangat melindungi dan memperbolehkan Yoora untuk rehat sebentar dari tugas kejurnalisannya. Tugas mewawancarai tim basket pun untuk sementara dialihkan pada Eunjung. Yoora yakin gadis itu sangat menyukai tugas barunya, bagaimanapun berdekatan dengan tim basket adalah mimpinya. Yoora terkekeh saat membayangkan Eunjung hanya melongo mengagumi anggota tim basket yang diwawancarainya. Yoora tidak membenci gadis itu, hanya saja dia lebih memberikan waktu padanya untuk berpikir.

***

Satu minggu berlalu sejak kejadian itu. Yoongi sudah kembali pada sikap dinginnya. Beruntung Yoora tidak terlalu terbuai dengan sikap manis pemuda itu tempo hari. Mungkin dia sudah memakan obatnya dengan teratur lagi, batin Yoora. Gadis itu memaklumi sikapnya ini dan sering menggarisbawahi bahwa bagaimana pun Yoongi itu siswa populer yang harus dia hindari..

Saat ini Yoora menenteng makanannya di kantin, Lee Hyun tidak masuk sekolah karena ada keperluan keluarga. Matanya mengedarkan pandangan mencari tempat kosong dan mendapati di bagian ujung dekat jendela. Yoora harus berjalan melewati gerombolan tim basket dan cheerleader yang saat ini sedang tertawa, memilih menghindari tatapan mereka, Yoora menundukkan kepala lalu bergegas ke tempat duduk tujuannya. Dia mendaratkan bokong lalu memasangkan earphone saat seseorang menyentuh bahunya.

"Sunbae, boleh aku duduk denganmu?" tanya Park Soobin yang langsung mendaratkan bokongnya di depan Yoora. "Sudah lama aku ingin menemanimu, aku kesal dengan Yoongi Hyung karena ulahnya Sunbae jadi kesulitan, aku sendiri sudah menanyakan kenapa dia mengambil air minummu, tetapi dia menjawab dengan dingin karena dia haus, aish ... omong kosong padahal banyak yang menyodorkan air padanya. Apalagi saat dia membawamu ke ruang ganti, dia melakukan apa padamu? Apa dia menyukaimu, Sunbae?" Soobin berbicara seperti lupa caranya bernapas, itu sangat menggemaskan di mata Yoora.

Yoora terkekeh. "Kami tak ada hubungan apa-apa Soobin-ah."

"Tetapi kurasa dia menyukaimu, Sunbae," bisiknya sambil menaikkan tangan di dekat mulutnya. "Ah ... aku ingat sekarang, dulu sewaktu akan naik bis saat pertandingan final itu. Aku akan menyapamu dan dia seperti menghalang-halangiku. Saat aku melakukan high five denganmu, dia juga mem-block-ku aneh, 'kan?"

Yoora hanya mengedikkan bahu sambil tertawa. "Kau ada-ada saja."

"Memangnya Sunbae tidak menyadari kalau kau itu sangat cantik? Kau itu benar-benar tipeku," ucapnya polos membuat Yoora yang sedang menyeruput sup sampai tersedak.

Yoora terbatuk dan memukul-mukul dada membuat Yoongi terlihat khawatir di mejanya. Setelahnya Yoora hanya tertawa melihat tingkah hobae-nya yang lucu ini.

"Sebenarnya dengan kau duduk di sini bersamaku, itu akan membuatku sulit," bisik Yoora.

"Waeyo? Memangnya ada yang salah?" tanyanya sambil mengedarkan pandangan.

"Lihat gadis-gadis arah pukul satu di belakangmu, mereka memandangku dengan penuh kebencian dari tadi." Senyum Yoora getir sambil mengedikkan kepalanya.

Soobin langsung memutar kepala. "Mereka?" Tunjuknya ke arah gadis-gadis yang kini menunduk. "Kalau begitu aku tahu jalan keluarnya, kau harus menjadikanku pacar, agar aku bisa melindungimu sepenuhnya."

Yoora tertawa menanggapinya. "Kiyowo ... aku gemas padamu," ucapnya geli.

"Jadi kita pacaran, Sunbae?" tanyanya sambil menempelkan kedua tangan di pipi sambil mengerjap-ngerjapkan mata.

Yoora tertawa dan tak sengajadia menangkap tatapan dingin Yoongi, lalu senyum Yoora pun hilang.

Begitu lagi ....

***

Lee Hyun menghubungi Yoora dan membawa kabar buruk. Eunjung tidak berhasil mewawancarai Yoongi yang dinotbatkan sebagai MVP saat final basket lalu.

"Ra-ya, Eunjung hanya berhasil mewawancarai Lee Sang Hyuk dan Park Soobin, sedangkan Kim Yoongi hanya mau diwawancarai olehmu katanya," ucap Lee Hyun di telepon terdengar nadanya begitu kesal.

"Waeyo?" tanya Yoora kaget.

Terdengar Lee Hyun mendengkus di sana."Aku heran maunya dia apa? Apa dia tak tahu dampak kelakuannya saat final itu? Kau jadi kesulitan, 'kan."

Yoora menangkap nada marah saat Lee Hyun mengatakan hal itu.

"Sunbae, aku akan coba menghubungi Kim Yoongi," ucap Yoora sehati-hati mungkin agar tidak memancing kemarahan Lee Hyun.

"Tidak Ra-ya, kalau pun dia hanya mau diwawancarai olehmu, tidak apa-apa. Aku akan menemanimu. Besok aku akan mengatur waktu dengan Kang Min Ki, kau tidak usah menghubungi dia."

"Nae, Sunbaenim."

"Oiya satu lagi, karena tim basket memenangkan piala yang sangat bergengsi, maka pihak sekolah memberikan hadiah outing ke Cheonggyesan, mereka mengundang enam orang dari klub pers untuk ikut serta, sekalian meliput. Apa kau bersedia ikut Ra-ya? Aku pastikan kau tidak akan kesulitan gara-gara si Kim Yoongi itu, aku akan menemanimu di sana, bagaimana?

Yoora berpikir sejenak, mengingat Eunjung belum mau bicara lagi denganya, dia takut akan kesulitan di sana.

"Aku akan memikirkannya, Sunbae."

"Jangan lama-lama, ya! Kau juga membutuhkan refreshing," ucap Lee Hyun.

Mereka pun memutuskan sambungan teleponnya.

YOONGI'S LOVE SCENARIO || MYG ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang