6. YLS

1.2K 329 826
                                    

Seolah tekadnya sudah bersatu dengan amarah yang membuncah dalam relung, gadis itu langsung membuka mata pada jeritan pertama jam beker di atas nakas, mengabaikan rayuan lautan busa kelewat empuk untuk kembali tidur. Hari ini dia akan menghampiri-kalau perlu menyeret--Yoongi di basecamp klub basket.

Yoora sudah mengecek jadwal latihan tim basket, hari ini mereka latihan pukul 15.00, karena sedang turnamen mereka biasanya memperbanyak jam latihan. Pada pukul 14.30 kebanyakan anak-anak basket sudah berkumpul dan pada saat itulah Yoora berniat menghampiri pemuda itu.

Lihat saja Kim Yoongi, lelaki sombong arogan. Hari ini aku akan menyeretmu untuk diwawancara.

"Han Yoora, hwaiting!" teriaknya di dalam kamar yang sontak diikuti teriakan nenek yang terganggu oleh suara nyaring gadis itu di pagi buta.

"Yak! Ra-ya kenapa teriak-teriak? Ini masih pagi!"

Yoora membekap mulut sambil terkikik geli, lantas beranjak dari ranjangnya bersiap untuk sekolah.

Semua terasa begitu lancar, gadis itu menyelesaikan tugas sekolahnya dengan baik dan segera menuju ruang pers untuk menyediakan segala kebutuhan untuk wawancara.

Di ruangan pers, Yoora mengetuk-ngetukkan pulpen yang dipegangnya dengan tidak sabar, matanya terus-menerus melirik ke arah jam dinding. Eunjung sampai mengerlingkan mata, merasa terganggu dengan suara yang dihasilkan ketukan pulpen gadis itu.

Baru saja Eunjung berniat untuk protes, Yoora tiba-tiba berdiri dan berkata, "Saatnya tiba." Dengan tekad kuat gadis itu segera keluar ruangan meninggalkan Eunjung yang melongo dibuatnya.

Melangkahkan kaki dengan mantap menuju basecamp klub basket, netra gadis itu fokus melihat pintunya yang masih tertutup.

Sesampainya di depan pintu, Yoora memejamkan mata, menarik napas panjang dan mengembuskannya perlahan guna mengumpulkan segenap keberanian.

***

Setelah berkumpul di kantin bersama teman populernya. Seperti biasa Yoongi selalu berhasil melepaskan diri dan memilih pergi ke basecamp klub basket.

Di sana Yoongi melihat Sanghyuk dan Minki yang sedang mengobrol. Melihat Yoongi masuk, Minki langsung mencecar pemuda itu.

"Yak! Kim Yoongi, benarkah kau kemarin makan siang dengan ibumu, eoh?"

Yoongi yang sudah berlatih untuk berbohong, menjawab dengan lancar. "Nae, Hyung. Maaf, aku benar-benar lupa kalau aku sudah ada janji dengan gadis itu."

"Aku tak mau tahu! Hari ini kau harus minta maaf padanya dan melakukan wawancara. Kau tidak usah latihan!" ucap Minki tegas.

"Nae, Hyungnim." Kekeh Yoongi. Dalam hati pemuda itu menggerutu.

Apa pentingnya Gadis Kampung itu?

Minki melanjutkan obrolannya dengan Sanghyuk sementara Yoongi mengganti seragamnya dengan kostum basket.

Tak lama Minki keluar ruangan meninggalkan Sanghyuk dan Yoongi.

"Apa yang terjadi, sepertinya Minki Hyung kesal padamu?" tanya Sanghyuk.

"Dia kesal padaku karena kemarin aku melupakan wawancara dengan gadis dari klub pers itu," jawab Yoongi santai.

"Han Yoora? Yang tempo hari kau tinggalkan di lapangan itu?"

"Ya." Kekeh Yoongi.

"Kau tak biasanya seperti ini, kau suka gadis itu?" tanya Sanghyuk penasaran.

Mendengar pertanyaan Sanghyuk, mata sipit Yoongi membulat. "Apa? Suka? Yak! Hyung yang benar saja. Cantik pun tidak, bagaimana mungkin aku menyukainya," jawabnya sewot.

YOONGI'S LOVE SCENARIO || MYG ||Where stories live. Discover now