29. YLS

857 180 570
                                    

Selamat ngabuburit
.
.
.

Gadis itu duduk di bangku yang berada di lorong rumah sakit, memasang earphone-nya dan menekan tombol play dari sebuah lagu yang langsung mengalun merdu di telinga. Sudah tiga bulan sejak kejadian mengerikan yang menimpanya dan sang kekasih. Hari ini Yoongi melepas gips-nya.

Yoora tengah bersenandung kecil saat lagu masuki refrain. "Forever we are young narineun kkoccpbi sairo hemaeeo dalline I miro." Bersamaan dengan pintu di depannya terbuka, menyibak presensi pemuda yang tersenyum lebar dengan kedua tangan terentang. 

Ya, mau bagaimana lagi, dia memang bucin akut. Yoongi berkata, hal pertama yang akan dia lakukan setelah gips-nya dilepas adalah memeluk sang kekasih dengan kedua tangannya.

Tak mau membuat Yoongi kecewa, Yoora segera menghambur ke dalam pelukannya.

"Ah, aku ingin melakukan ini dari dulu, memelukmu dengan kedua tanganku sebagai kekasihmu," ucapnya tampak lega.

Yoora terkekeh. "Segitunya, ya? Bisa tidak jangan berlebihan?"

"Tentu tidak bisa, siapa suruh kau mencuri hatiku?" jawabnya dengan nada datar. Setiap ucapan yang terlontar dari bibir Yoongi selama ini selalu berhasil membuat Yoora salah tingkah. Siapa yang sangka sih, pemuda dengan sikap dingin itu ternyata punya banyak stok kata-kata gombal.

***

Pagi ini, di bawah sudah terdengar suara tawa nenek yang begitu berisik, pasti Yoongi sudah datang pikir Yoora. Nenek itu sangat menyukai Yoongi, dia berkata kalau Yoongi itu sangat lucu dan menyenangkan. Oleh karena itu, nenek mengajurkan kalau mereka segera menikah saja. Nenek ingin segera menimang cicit. Astaga mereka kan masih terlalu muda, berbeda dengan Yoora yang terkesiap setiap nenek berkata seperti itu, Yoongi malah berkata, "Aku bisa minta izin pada orang tuaku kalau kau bersedia."

***

Motor sport hitam terparkir di halaman depan, seperti yang Yoongi katakan pada Yoora, dia akan memakai motornya lagi kalau tangannya sembuh. Kalian tahu apa alasannya? Supaya Yoora bisa memeluknya dari belakang.

Hmm... dia memang semesum itu.

"Hai," sapanya begitu ceria.

"Kau dan nenek selalu berisik kalau pagi-pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau dan nenek selalu berisik kalau pagi-pagi."

"Nenek terlalu menyukaiku dia selalu tertawa kalau aku menceritakan sebuah lelucon."

"Padahal leluconnya garing."

Yoongi mengangguk menyetujui sambil tertawa, berjalan menuju meja mengambil paper bag besar dan menyerahkannya pada gadisnya. Yoora menilik isinya yang ternyata jaket kulit dan sebuah helm.

"Pakai ini, aku sengaja membeli jaket dan helm couple."

"Ya ampun lucu sekali," ucapku saat melihat helm hitam yang mempunyai hiasan tengkorak imut di kedua sisinya.

YOONGI'S LOVE SCENARIO || MYG ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang