26. YLS

989 213 637
                                    

Yoongi jelas marah, Woobin benar-benar tidak bisa dipercaya. Bocah itu berlari menuju gerbang keberangkatan setelah mengecup bibir Yoora. Beruntung ada orang tuanya di sana, jika tidak mungkin Yoongi sudah mengejar dan menjitak kepalanya.

Yoongi masih memilih sikap diamnya di perjalanan pulang, walau Yoora beberapa kali mencoba membangun konversasi.

Sebenarnya bukan salah Yoora sih, tetapi ya Yoongi masih tidak habis pikir saja kenapa sang kekasih mempunyai adik semesum Woobin. Lagi pula kalau Yoongi merajuk pasti Yoora akan berkata, sudah jangan dipikirkan, Woobin itu masih kecil. Ah, benar-benar menjengkelkan.

"Sudah dog marahnya," ucap Yoora lembut. Melihat tidak ada tanggapan dari Yoongi gadis itu hanya tertawa tipis dan memilih memainkan ponselnya di sisa perjalanan.

Drrt ... drrt ....

Sebuah pesan masuk.

My Love Yoora
Yoon, coba katakan apa yang bisa membuatmu tidak marah lagi?

Ah, itu gemas sih, bagaimana cara Yoora membujuk Yoongi sangat menggemaskan. Yoongi bahkan membayangkan gadis itu memanggilnya Yoon dengan sangat lembut.

Masih dengan wajah datar yang diusahakan terlihat dingin, Yoongi melirik Yoora dan senyuman manis dari gadis itu mengembang. Sudahlah, Yoongi meleleh kalau begini.

"Maaf," ucap Yoongi, "aku marah berlebihan."
Aku berjanji akan menyuruh Woobin minta maaf padamu." Yoora menimpali seraya memperbaiki posisi duduknya agak menyamping agar berhadapan dengan Yoongi.

"Bukan itu, justru dia harus minta maaf padamu karena kurang ajar," ucap pemuda itu masih kesal, "berani-beraninya dia mencium kakaknya sendiri, di depanku pula."


Yoora menarik napas panjang sebelum menjawab, "Sebenarnya tadi malam dia bercerita padaku, kalau Yoongi Hyung bilang padanya kalau dia sudah berciuman dengan Noona-nya."

"Di-dia bilang begitu?" tanya Yoongi gugup.

Bocah itu kenapa blak-blakan sekali sih?

"Hmm." Angguk Yoora. "Kenapa kau berbicara hal semacam itu pada anak sebelas tahun?"

"A-aku hanya ingin membuatnya tidak berharap, dan mengubur impian konyolnya, itu saja," elak Yoongi, di sini dia tentu tidak mau disalahkan.

Yoora hanya tersenyum, sangat hafal bagaimana sikap tidak mau kalah Yoongi.

"Pokoknya aku minta ganti rugi," ucap Yoongi dengan nada yang tak dapat dibantah.

"Mwo? Ganti rugi apa?" tanya Yoora dalam kernyitan dalam.

Tanpa ragu pemuda itu langsung menyerang bibir Yoora hingga posisi tubuhnya bersandar ke pintu mobil.

"Ganti rugi karena sudah mencium bibir Yoora-ku yang cantik," imbuh Yoongi kala ciuman mereka terhenti untuk sama-sama mengais oksigen sebanyak-banyaknya.

"Kau pintar mencari kesempatan."

"Maaf aku tak tahan, tapi kau suka kan?" Tangan Yoongi sudah bergerak lagi ke tengkuknya, saat Yoora memberi kode dengan matanya ke kaca spion depan. Supir sedang melihat mereka.

"Yak! Pak Kwon perhatikan jalannya saat menyetir."

"Ba-baik Tuan."

Yoongi mengalihkan pandangan lagi pada Yoora yang kini sedang menunduk karena malu. "Kau itu Yoora-ku, selamanya."

"Kau seperti Gollum dalam film Lord of the Ring kalau berkata Yoora-ku seperti itu."

"My preciousssss," ucap Yoongi menirukan suara Gollum, dan sukses membuat Yoora tertawa.

YOONGI'S LOVE SCENARIO || MYG ||Where stories live. Discover now