9. YLS

1.2K 324 671
                                    

Suasana gedung olahraga itu begitu ramai, euforia kemenangan Seoul High School menggema di seluruh ruangan, tetapi tidak dengan Yoongi. Entah kenapa hatinya panas ketika melihat Yoora tidak memperhatikannya dan malah sibuk mengobrol dengan Lee Hyun. Tatapannya terkunci pada gadis itu.

Kenapa kau tidak melihatku, Gadis Kampung? Kenapa kau malah mengobrol dengan Lelaki Pers itu? Kenapa kau tidak memberiku minum? Kenapa kau tersenyum padanya?

Pertanyaan-pertanyaan ini muncul di otaknya terus-menerus membuat Yoongi berjalan lurus ke arah mereka. Sejurus kemudian pemuda itu sudah berada di hadapan Yoora dan tanpa peringatan, tangannya meraih botol air minum yang ada di tangan sang gadis, membuka tutupnya dan meminumnya.

Selama Yoongi menghabiskan air itu, sorot matanya menatap tajam ke arah Lee Hyun. Dia tidak menyadari bahwa begitu banyak pasang mata yang melihat perbuatannya tersebut.

Merasa puas dengan apa yang dilakukannya, Yoongi melirik Yoora yang saat ini melongo, kaget dengan tindakan tiba-tiba pemuda itu, perasaan aneh pun mulai merambati hatinya.

Yoongi mengembalikan botol kosong tersebut dan berkata, "Terima kasih." Di dalam hati dia puas atas tindakannya, dia merasa berada di atas angin karena telah memberitahu dunia kalau saat ini dia sedang menandai Yoora sebagai miliknya, tentu bukan milik yang sebenarnya. Gadis itu targetnya, tidak boleh ada yang berani mendekat apalagi mencoba merebut hatinya.

Dia milikku, setidaknya sampai skenarioku berjalan dengan lancar.

Sementara itu Yoora dan Lee Hyun hanya bertatapan, bingung dengan apa yang baru saja terjadi.

"Apa-apaan dia? Apa dia menyukaimu?" tanya Lee Hyun sambil menatap punggung Yoongi yang menjauh, pemuda itu kini dikerumuni orang-orang yang menepuk-nepuk punggungnya kagum.

Mendengar pertanyaan Lee Hyun, Yoora tersentak kaget. "Mwo? Tentu saja tidak, Sunbae," jawabnya terkekeh geli, walaupun sebenarnya dia memang bingung dengan sikap pemuda itu, terlebih sejak pagi Yoongi selalu menatapnya dengan sorot tajam seperti orang yang merasa terganggu.

"Ada banyak gadis yang menyodorkan air minum padanya, kenapa dia malah mengambil punyamu?" tanya Lee Hyun lagi lebih pada gerutuan.

Yoora tak menjawab karena gadis itu menyadari sesuatu, kini banyak mata yang menatapnya terutama dari para gadis yang tengah membawa botol air minum. Tatapan mereka begitu dingin menusuk dengan raut ketidaksukaan yang begitu kentara dan Yoora memilih menundukkan wajahnya menenggelamkan diri pada catatan reportasi.

Sorak sorai masih memenuhi gedung saat upacara penyerahan piala dimulai. Pembawa acara kini mulai berbicara menggiring atensi penonton ke arahnya. Sorak-sorai memenuhi gedung tersebut saat sesi pengalungan medali setiap juara. Kini giliran juara pertama, sorak-sorai yang terdengar kini berubah menjadi gemuruh euforia dari pendukung mereka. Banyak dari para gadis yang meneriakkan nama anggota tim basket favorit mereka, terutama Kim Yoongi sang MVP yang selalu menjadi kunci kemenangan Seoul High School sejak dirinya bergabung dengan tim.

Lee Sanghyuk berdiri di depan Yoongi saat penyerahan piala kemenangan, Yoora tertawa di dalam hati melihat pemandangan di depannya, ketimpangan tinggi badan antara Sanghyuk yang 1,9 m dengan Yoongi yang 1,7 m begitu kentara, membuatnya teringat pada perkataannya kepada Eunjung.

Kau bahkan tidak bisa jinjit kalau berciuman dengannya.

Lagi, mata pemuda itu menatapnya dari jauh. Kali ini dia mengangkat pialanya tinggi-tinggi sambil memberikan kode dengan dagunya yang seolah mengatakan. Aku memenangkannya untukmu, kau harus mewawancaraiku lagi. Gadis itu mengangguk samar sambil bertepuk tangan.

Lee Hyun yang sejak acara pengalungan medali merangsek ke depan untuk memotret sekarang sudah berada di depan Yoora. Pemuda itu mengajaknya bersiap untuk melakukan wawancara dengan juara kedua sementara para pemain masih melakukan euforia kemenangan di lapangan. Tak ingin Yoora kesulitan berjalan melewati kerumunan di tengah lapangan, Lee Hyun memegang tangan Yoora erat, sementara Yoongi yang tidak pernah melepas pandangannya dari gadis itu merasa terganggu dengan apa yang dilihatnya.

Saat ini Yoora tengah mewawancarai kapten tim dari SMU Sains sementara Lee Hyun masih sibuk dengan kameranya. Yoora melontarkan beberapa pertanyaan yang selalu di sambut baik oleh kapten tim SMU Sains. Pemuda itu tampak kecewa karena kalah tipis dari Seoul High School, tetapi dia bersemangat dan akan berusaha meningkatkan kinerja dan kekompakkan tim-nya dimasa yang akan datang. Setelah dirasa cukup, Yoora pun berterima kasih pada pemuda itu dan mulai mencari orang lain untuk di wawancara.

Gadis itu tengah mengantri untuk mewawancarai shooting guard dari SMU Sains yang terkenal tampan saat sebuah tangan menariknya. Yoora kaget melihat bagian belakang orang yang menariknya, di sana tertulis Kim Yoongi dengan nomor punggung 7 yang entah akan menariknya ke mana. Pemuda itu menolak permintaan wawancara dari setiap pers yang mengikutinya dan berakhir di ruang ganti tim, membalikkan tubuhnya dan mendorong Yoora ke loker yang berjajar di ruangan tersebut dan menempatkan tangannya melewati pundak, mengunci pergerakan sang gadis.

Yoora membelalak dengan apa yang dilakukan pemuda itu, sementara Yoongi mulai menatapnya intens dan itu berhasil menerbitkan kroma kemerahan di wajah sang gadis. Situasi ini sangat membingungkan, tak tahu harus menatap ke mana, Yoora memilih menurunkan pandangannya ke arah dada pemuda itu yang ternyata sama saja membuat jantungnya mulai berdetak tidak normal, dadanya begitu mulus untuk ukuran seorang lelaki.

Yoongi meraih dagu Yoora, membuat gadis itu mendongak menatapnya, lalu dia membisikkan sesuatu. "Aku hanya ingin berkata, kau jangan terlalu sering tersenyum pada sembarang lelaki, aku tidak suka."

Yoora menelan salivanya dengan mata membulat sempurna karena pemuda itu mulai mendekatkan wajahnya. Terbawa suasana karena wajah Yoongi kian mendekat, gadis itu memejamkan mata.

Astaga apa-apaan dia itu.

Beruntung Yoora segera tersadar dan mendorong tubuh Yoongi bersamaan dengan pintu ruang ganti yang terbuka diikuti oleh anggota tim yang melongo melihat posisi mereka yang mencurigakan. Yoora berlari melewati mereka, melupakan kewajibannya mewawancarai tim basket Seoul High School, mungkin dia akan menulis reportasi pertandingan dulu lalu mewawancarai mereka esok hari, setidaknya sampai jantungnya berdetak normal.

Yoongi pun kaget dengan apa yang dilakukannya terhadap gadis itu. Dia berpikir apakah aktingnya kelewat bagus dan menjiwai? Kenapa hatinya begitu saja menuntunnya melakukan hal itu? Sementara otaknya terus-menerus mengingatkan.

Tanpa memedulikan pandangan bertanya dari orang-orang, Yoongi hanya mengedikkan bahu. Ada perasaan lega menyelimuti hatinya atas apa yang baru saja dia lakukan.

Di dalam bus pun suasana terasa begitu berbeda. Yoongi selalu berusaha mencuri pandang ke arah Yoora berharap pandangan mereka bersirobok. Sekali, pandangan mereka bertemu dan pemuda itu tidak menyia-nyiakan kesempatan, dia tersenyum begitu manis kepada sang gadis. Namun sayang, setelahnya gadis itu terus-menerus menunduk pura-pura sibuk dengan catatannya. Malu.

Yoongi tidak sadar, ada beberapa pasang mata yang menatap interaksi itu dengan gelenyar panas yang menyeruak dalam diri mereka.

She's Mine. Setidaknya sampai rencanaku berhasil.

♡♡♡

SELALU NGAKAK DENGAN NARASI DI WORK INI

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

SELALU NGAKAK DENGAN NARASI DI WORK INI. CRINGE SEKALI. TAPI BIARLAH.

GEMESSSS

YOONGI'S LOVE SCENARIO || MYG ||Where stories live. Discover now