SMA Garuda

23.8K 830 27
                                    

Bunyi bel sekolah sudah terdengar begitu nyaring. Tanda kalau jam sekolah sudah berakhir dan waktunya untuk kembali pulang ke rumah. Angkara mulai berjalan menuju gerbang untuk menghampiri kakaknya yang sudah menunggu. Saat Angkara baru hendak menuruni anak tangga, tiba-tiba ada tiga siswi menghampirinya.


"Rara!" Panggil salah satu siswi yang terlihat paling cantik dan super modis. Sepertinya itu adalah ketua dari dua siswi yang lain.

"Iya kenapa?" Jawab Angkara begitu polos.

"Nih kerjain PR gue, soalnya gue lagi sibuk jadi gak ada waktu buat ngerjain PR." Siswi itu memberikan buku tulis miliknya pada Angkara dan Angkara pun menerimanya.

"Nih sekalian juga punya kita berdua." Satu siswi lainnya ikut memberikan dua buku tulis lagi pada Angkara.

"Awas aja ya kalo jawabannya sampe salah, lo bakal tau akibatnya!" Ucap ketua dari ketiga siswi itu.

"Iya." Jawab Angkara singkat seperti biasanya.

"Cabut girls!" Ucap ketua geng siswi itu sembari beranjak pergi meninggalkan Angkara. Pasang mata pun selalu memperhatikan mereka bertiga karena mereka adalah geng tercantik dan termodis di SMA Garuda. Terutama para kaum lelaki yang selalu memperhatikan mereka bahkan sampai menggodanya.

Setelah ketiga siswi itu pergi meninggalkan Angkara, Angkara pun kembali melanjutkan langkahnya yang terhenti. Baru saja menuruni satu anak tangga, lagi-lagi ada yang menghampiri Angkara.

"Rara!" Panggil seorang siswi berambut pendek sembari berjalan menghampiri Angkara.

"Ayla? Iya kenapa?" Lagi-lagi Angkara kembali menghentikan langkahnya.

"Kamu mah kebiasaan banget deh! Dari kelas satu sampe sekarang kelas dua, masih aja mau disuruh-suruh sama geng cewek songong itu! Kalo aku sih ogah!" Ucap siswi bernama Ayla dengan nada sedikit kesal diakhiri dengan memutar bola matanya malas.

"Abis gimana lagi? Aku gak mau punya masalah sama mereka bertiga." Dengan santai Angkara menjawab sembari melanjutkan langkahnya dan Ayla ikut berjalan disamping Angkara.

"Emang dasar ya si Azura itu! Mentang-mentang anak pemilik sekolahan ini, dia bisa semena-mena sama murid yang lainnya yang dibawah dia. Rasanya aku pengen banget ngelempar bom di deket dia, biar dia hancur lebur!" Ayla berbicara dengan nada begitu kesal.

Azura Kristalea, anak pemilik sekolah SMA Garuda yang selalu berlaku semena-mena dengan murid yang lainnya terutama murid perempuan. Wajahnya cantik dan gayanya yang sangat modis tidak sebanding dengan sikapnya yang sangat sombong juga selalu membuly. Dia memiliki teman yang selalu mendukungnya yaitu Vindyka dan Amel.

"Ayla kamu jangan ngomong kaya gitu. Nanti kalo Azura denger gimana?"

"Biarin aja! Biar aku sindir dia aja sekalian, biar dia sadar!"

"Yaudah ah, aku pasti udah ditungguin sama Bang Jujun nih di depan gerbang."

"Eh nanti dulu, kamu ikut aku dulu ya sebentar." Tiba-tiba Ayla langsung menarik tangan Angkara dan berjalan pergi.

"Eh mau kemana?" Meski merasa bingung Angkara pun pasrah dan mengikuti apa keinginan Ayla.

Ternyata Ayla membawa Angkara menuju  kelas XII IPS 2.

BALAS DENDAM! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang