Bukan Lagi Geng

2.6K 118 2
                                    

"Apa?" Ucap AVEGAS yang terkejut dengan perkataan Angkara yang secara tiba-tiba ingin meniadakan AVEGAS.

"Maksud lo apa Ra? Kenapa lo mau AVEGAS bubar?" Tanya Saga yang masih tidak menyangka dengan perkataan Angkara barusan.

"Tenang-tenang, kalian tenang dulu dong. Emang gue bilang kalo AVEGAS harus bubar? Enggak kan? Maksud gue, gue mau bukan geng AVEGAS lagi yang ada, yang suka bikin rusuh, banyak gaya dan gak jelas pekerjaannya. Gue mau AVEGAS bisa bermanfaat bagi semua orang dan gue mau geng AVEGAS berubah jadi klub AVEGAS." Jelas Angkara.

"Klub?" Gumam AVEGAS.

"Iya. Klub AVEGAS. Klub yang bisa diikutin semua anak muda, klub yang bisa membantu bagi siapa yang membutuhkan. Ketua AVEGAS tetep dipimpin sama Saga dan gue tetep jadi kartu As AVEGAS. Nanti gue bakal minta izin sama kepala sekolah untuk ngeresmiin AVEGAS sebagai klub disekolah. Jadi gimana menurut kalian?"

"Kenapa lo mau ngerubah AVEGAS semau lo Ra? AVEGAS gak pernah mau ada anggota baru, kecuali diwaktu kita lulus berarti ada anggota baru." Ucap Abi yang terdengar tidak setuju.

"Jadi lo mau AVEGAS terus kaya gini? Gak ada tujuan yang pasti dan gak menguntungkan bagi orang lain. Tapi itu terserah kalian, gue disini cuma mau AVEGAS dikenal karna kecerdasannya, bukan karna kesombongannya. Kalo kalian berfikir AVEGAS penting bagi kalian, seharusnya kalian berfikir juga AVEGAS harus penting bagi orang lain. Jadi itu keputusan gue, sebelumnya gue minta maaf sama kalian karna gue gak akan gabung lagi sama AVEGAS kalo AVEGAS masih jadi geng, karna gue gak mau terus berjalan di jalan yang sama." Ucap Angkara yang terdengar begitu tegas namun masih terlihat santai.

"Tapi AVEGAS bukan ekskul Ra. Kalo gue setuju aja kalo AVEGAS berubah jadi klub. Tapi gue gak setuju kalo nama AVEGAS dijadiin ekskul di sekolah." Ucap Nano.

"Gue gak maksa AVEGAS harus berubah, karena emang bukan gue yang menghadirkan AVEGAS disini. Kalian berfikir aja sampe kalian mutusin akhirnya. Kalo kalian setuju dan kalo kalian gak mau AVEGAS jadi ekskul gak masalah bagi gue. Yang paling penting disini cuma geng yang berubah jadi klub dan perilaku buruk yang berubah jadi baik. Udah cukup bagi gue, gue janji AVEGAS pasti bakal dikenal semua orang meski bukan dari pihak sekolah."

"Udah-udah. Nanti aja bahas soal itu. Kamu sekarang harus istirahat Ra, biar kamu cepet pulih. Ayo kita semua keluar." Ucap Kai.

"Kasih waktu kita untuk mutusin semuanya Ra. Gue bakal kabarin lo secepetnya." Ucap Saga dan Angkara hanya menganggukkan kepalanya pelan sembari tersenyum.

Setelah itu semua orang pun keluar ruangan kecuali Angkara dan Angkara kembali berbaring di ranjang pasiennya.

💀☠️💀

Beberapa hari pun berlalu. Hari yang baru akan dimulai dengan sesuatu yang baru. Hari ini Angkara mulai kembali masuk ke sekolah. Ada yang berbeda pada Angkara, yaitu penampilannya. Angkara tak lagi memakai jaket hitam dan memakai topi hitam. Angkara berpakaian sangat rapih dengan rambut yang tetap diikat satu.

Angkara mulai pergi kesekolah dengan sepeda motor yang biasa di pakainya ke sekolah. Senyuman pun menghiasi wajah Angkara yang cantik sepanjang perjalanan. Sesampainya di sekolah Angkara mulai berjalan menuju kelasnya, namun saat Angkara baru saja hendak masuk kedalam kelasnya, Saga memanggil.

"Angkara...!" Panggil Saga dari kejauhan.

Sontak Angkara pun menghentikan langkahnya dan menoleh ke sumber suara.

Saga datang bersama yang lainnya, yang tak lain bersama gengnya, AVEGAS. Mereka berjalan menghampiri Angkara.

"Kenapa?" Tanya Angkara dengan santai.

BALAS DENDAM! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang