Perjuangan Atas Balas Dendam

2.3K 102 9
                                    

Kini Angkara dan pria itu sudah berada di tengah halaman sekolah. Mereka saling bertatapan sengit. Pertarungan ini tanpa melibatkan adanya senjata. Bahkan karena Angkara sudah geram, ia bahkan tidak mengganti pakaiannya dan masih mengenakan seragam abu-abu dengan jaket AVEGAS yang diikat di pinggangnya. Untung saja rok yang angkara pakai meski hanya di bawah lutut, tetapi ukurannya cukup longgar yang membuatnya masih bisa bergerak bebas.

"Gue yakin ini pasti ada hubungannya sama Joshua dan gue yakin Joshua emang bener-bener udah keluar dari penjara dan dia juga pasti ada disini." Gumam Angkara dalam hati sembari menatap tajam kearah pria itu.

"Ayo lo maju duluan." Ucap pria itu diakhiri dengan senyuman menyeringai.

Angkara pun menatap dengan tajam lalu Angkara mulai menyerang. Di awal pertarungan mereka terlihat seimbang, namun saat sekitar 15 menit mereka bertarung, Angkara mulai lelah karna ternyata lawannya lebih kuat dari lawan yang pernah ia hadapi. Bahkan mungkin kekuatannya setara dengan guru pelatih silat Angkara. Namun Angkara masih berusaha sekuat tenaga untuk bertahan sampai akhirnya satu tendangan pria itu mendarat di bagian pinggang Angkara sebelah kiri sampai Angkara mundur beberapa langkah dan meringis kesakitan.

Bugh!

"Akh..." Ringis Angkara saat pinggang sebelah kirinya terkena tendangan yang cukup kuat sampai Angkara mundur beberapa langkah.

"Aaa..." Semua murid perempuan dan guru pun berteriak sembari ikut meringis saat Angkara terkena tendangan.

"Cewek lemah! Ternyata lo gak sekuat yang gue bayangin. Ternyata lo gak lebih kaya cewek-cewek yang lain. Lemah!" Ucap pria itu sembari tersenyum menyeringai.

"Ternyata dia cukup kuat. Bahkan dia udah setara ilmu silatnya sama guru. Ayo Angkara, lo harus berjuang lebih keras lagi." Ucap Angkara dalam hati. Padahal wajahnya sudah mulai terlihat lebam, terutama bagian sudut bibirnya yang sidah robek dan mengeluarkan darah. Lalu Angkara kembali berdiri tegak.

"Gimana Sag? Ternyata lawannya Angkara lebih kuat dari Angkara. Gue takut Angkara gak bisa bertahan." Ucap Sakti pada Saga yang terlihat panik.

"Kita liat dulu. Kalo Angkara emang udah bener-bener gak kuat, baru kita maju." Jawab Saga dan sakti pun hanya mengangguk pelan.

Lalu Angkara pun kembali menyerang. Ternyata Angkara masih cukup kuat untuk bertahan. Sekitar 10 menit kemudian Angkara berhasil memberi pria itu beberapa pukulan sampai akhirnya Angkara berhasil membuat pria itu terjatuh ketanah dan Angkara mencengkram kerah baju pria itu lalu hendak meninju wajahnya. Namun belum sampat meninju, ekor mata Angkara melihat di kejauhan ada seseorang yang sedang memperhatikannya, lalu Angkara pun menoleh kearah seseorang itu di kejauhan.

"Joshua?!" Gumam Angkara sembari membulatkan matanya.

Bugh!

Pria itu memukul bagian dada atas sebelah kanan Angkara sampai Angkara terpelanting dan jatuh ketanah dengan satu lutut yang menahannya agar tetap tegap. Bahkan Angkara sampai mengeluarkan darah seperti semburan dari mulutnya cukup banyak sembari memegangi dadanya. Semua orang yang menyaksikan pun berteriak ketakutan kecuali geng motor itu.

"Aaaa....! Teriak semua orang.

"Angkara! Lo gak papa?" Teriak Saga yang panik.

Namun Angkara hanya mengangkat sebelah tangan kananya tanpa menoleh sebagai kode kalau dirinya masih kuat.

"Gila, sadis banget tuh laki-laki. Gak pandang bulu." Ucap Nano yang terlihat kesal.

"Kurang ajar! Gue gak akan biarin lo sampe kenapa-napa Ra." Gumam Saga dalam hati. "Angkara ayo lo pasti bisa!" Teriak Saga penuh semangat.

BALAS DENDAM! ✔Where stories live. Discover now