Penampilan Yang Sangat Berbeda

3.5K 182 7
                                    

Matahari sudah bersinar terang. Menandakan kalau hari yang baru siap dimulai. Pagi ini Angkara masih tidur terlelap di atas tempat tidurnya. Padahal hari ini Angkara harus mencari sebuah barang untuk diberikan pada Alaska.

"Rara! Bangun sayang, udah siang." Panggil tante Indah dari balik pintu kamar Angkara.

"Eumm..." Angkara malah berpindah posisi dan memeluk bantal gulingnya.

"Rara ayo bangun! Tante udah siapin sarapan, nanti keburu dingin makanannya gak enak loh." Panggil tante Indah lagi.

"Emm... Iya tante." Jawab Angkara dengan nada tidak semangat dan mata yang masih terpejam. Lalu tangan Angkara meraba meja yang berada di samping tempat tidurnya untuk mengambil ponselnya, bahkan Angkara meraba meja dengan mata yang masih terpejam.

Saat Angkara sudah mendapatkan ponselnya, Angkara langsung menghidupkan ponselnya untuk melihat jam.

"Apa?!" Gumam Angkara yang terkejut saat melihat layar ponselnya sampai Angkara terduduk. "Jam delapan? Aduh gue kesiangan. Tapi masih ngantuk." Gumam Angkara yang malah kembali menghempaskan tubuhnya di tempat tidur dan kembali memejamkan matanya.

Dengan perlahan Angkara menurunkan kakinya lalu Angkara duduk. Dengan mata yang masih terpejam, Angkara beranjak dan pergi ke kamar mandi. Setelah beberapa menit Angkara pun selesai dan keluar pergi ke meja makan.

"Tante...!" Panggil Angkara saat sudah berada di meja makan.

"Iya." Jawab tante Indah yang keluar dari dalam kamar sembari membawa tas dan menghampiri Angkara.

"Tante mau kemana?"

"Tante mau ke supermarket dulu. Soalnya bahan-bahan di dapur abis semua."

"Oh. Oh iya tante, abis makan aku mau langsung pergi ke padepokan. Aku mau ketemu bang Kai sama bang Karan."

"Oh yaudah kalo gitu. Nanti kamu kunci aja pintunya, terus kuncinya kamu taro di bawah pot bunga."

"Oke." Jawab Angkara singkat diakhiri dengan senyuman.

"Kalo gitu tante pergi dulu. Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam." Jawab Angkara. Setelah itu Angkara pun sarapan.

💀☠️💀

Setelah Angkara selesai sarapan. Ia langsung pergi menuju padepokan, lebih tepatnya pergi kerumah Kai. Tak butuh waktu lama, Angkara sudah berada di padepokan. Karena Angkara masih dalam masa skors, Angkara datang di pagi hari dan kebetulan hari ini adalah hari sabtu. Jadi pesta ulang tahun Alaska tepat pada malam minggu.

Saat Angkara sudah sampai di padepokan, padepokan masih terlihat sepi dan Angkara langsung menuju rumah Kai.

Tok! Tok! Tok!

"Bang Kai! Lo ada dirumah gak?" Ucap Angkara setelah mengetuk pintu.

"Iya sebentar!" Jawab Kai dari dalam rumah sembari berjalan menuju pintu rumahnya. Lalu Kai pun membuka pintunya. "Rara, tumben pagi-pagi kesini? Emang gak sekolah?" Tanya Kai setelah membuka pintu.

"Gue di skors gak boleh masuk selama tiga hari." Jawab Angkara sembari menerobos masuk kedalam dan langsung duduk di sofa.

"Di skors? Kok bisa?" Kai pun terkejut sembari mengikuti Angkara dan ia pun duduk di sofa yang lain.

"Biasalah ada yang cari masalah sama gue. Oh iya, tujuan gue dateng pagi-pagi kesini mau minta saran sama lo bang." Angkara tidak mau basa-basi dan ia langsung bicara pada intinya.

"Saran? Saran apa?" Tanya Kai yang terlihat bingung.

"Temen gue nanti malem ngadain pesta ulang tahun dirumahnya. Dia maksa gue untuk dateng ke pestanya, kira-kira gue kasih dia kado apa ya? Secara dia kayanya orang kaya, sekolah aja bawanya mobil sport. Gue bingung banget nih bang, gue minta tolong sama lo dong cariin kado untuk temen gue."

BALAS DENDAM! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang