Bertambahnya Anggota

2.1K 116 10
                                    

Beberapa hari sebelumnya Angkara telah berhasil memberi pelajaran kepada salah satu murid SMA Nusa Jaya. Kini murid itu telah dikeluarkan dari sekolah dan di rehabilitasi atas perbuatannya. Hari ini sepulang sekolah seperti biasanya klub AVEGAS berkumpul di warjok. Karena mereka belum menemukan basecamp yang tepat, maka warjok lah menjadi basecamp mereka saat ini.

"Oke. Tugas kita kali ini adalah patroli di sekitar sekolah. Beberapa hari belakangan ini, gue liat ada beberapa preman yang ngeganggu para pedagang kaki lima. Gue mau kalian kasih pelajaran ke mereka sampe mereka ngerti susahnya cari uang. Tapi gue gak mau langsung dengan cara kekerasan. Kalo mereka udah ngelewatin batas baru kalian serang mereka." Jelas Angkara.

"Emang berapa banyak premannya Ra?" Tanya Saga.

"Gue gak tau pasti karna gue selalu ngeliat orang yang beda. Setiap yang gue liat mereka sekitar tiga orang, tapi setiap harinya selalu beda orang. Disini gue bagi dua kelompok, satu kelompok patroli disekitar sekolah dan satu kelompok lainnya cari tau dimana basecamp mereka." Jelas Angkara.

Tak berapa lama dari itu salah satu anggota baru AVEGAS berlari menghampiri Angkara dan terlihat sampai terengah-engah.

"Angkara! Angkara!" Ucap anggota baru AVEGAS bernama Dino yang berlari menghampiri Angkara dan membuat yang lainnya terkejut.

"Lo kenapa?" Tanya Angkara yang penasaran.

"Di depan-- di depan-- ada-- ada--" Dino berbicara terbata-bata karena ia lelah berlari.

"Ada, ada apa? Ngomong yang jelas." Ucap Angkara yang mulai panik.

"Di depan gerbang sekolah ada sekelompok geng motor dari sekolah lain. Mereka bawa pasukan cukup banyak Ra."

"Apa?!" Ucap Angkara yang terkejut dan langsung beranjak dari duduknya. Lalu Angkara langsung mengambil jaket AVEGAS dan ia berlari pergi sembari memakai jaket AVEGAS.

"Cabut guys!" Perintah Saga. Lalu semua anggota AVEGAS pun menyusul Angkara.

Setelah Angkara berlari karena panik, ia kembali berjalan santai saat ia sudah berada di depan gerbang sekolah. Kebetulan sekolah sudah sepi dan hanya ada dua orang satpam yang berjaga di depan pintu gerbang untuk berjaga karena ia takut geng dari sekolah itu akan masuk ke dalam sekolah.

Ternyata sekelompok geng motor dari sekolah lain itu adalah geng motor yang hendak menyerang SMA Nusa Jaya untuk balas dendam. Setelah Angkara melihat bahwa yang datang adalah mereka, Angkara menghampiri satpam agar kembali berjaga di dalam karena ia akan mengatasi semuanya. Setelah kedua satpam itu kembali masuk, Angkara pun berjalan menghampiri geng motor itu.

"Kalian? Kenapa?" Tanya Angkara saat sudah berhadapan dengan mereka.

Lalu ketua geng motor itu pun turun dari motornya dan menghampiri Angkara.

"Gue Sakti. Ketua geng Black Master dari sekolah SMA Anggara." Ucap ketua geng itu sembari mengulurkan tangannya pada Angkara diakhiri dengan senyuman.

Seketika Angkara pun menyerngitkan dahinya karena merasa bingung dengan sikap ketua geng itu. Namun Angkara tetap menerima jabatan tangan Sakti. Lalu melepaskannya setelah berjabat tangan.

"Kalian mau apa kesini?" Tanya Angkara singkat. Emosi Angkara memang jauh lebih baik daripada Saga. Tetapi berbeda jika sudah menyangkut keluarganya, bahkan jika berani mengusik keluarganya, sebelum orang itu bicara, mungkin Angkara sudah melayangkan sebuah pukulan keras.

Tak berapa lama dari itu anggota AVEGAS yang lain pun datang dan langsung menghampiri Angkara.

"Gue denger geng terkenal SMA Garuda berubah jadi klub dan udah dapet izin langsung dari pihak sekolah. Apa lo ketua dari klub AVEGAS?" Tanya Sakti pada Angkara.

BALAS DENDAM! ✔Where stories live. Discover now