Pembalasan Telah Tiba

3.2K 150 7
                                    

Siapa yang mau terus berlarut-larut dalam sebuah permasalahan? Semua orang pasti menginginkan hidup yang tenang dan damai. Tapi siapa pula yang mau menerima jika ada seseorang yang sampai berani mengusik hidupnya apalagi sampai merenggut keluarganya? Pasti akan timbul rasa emosi yang sangat besar yang berujung pada sebuah tuntutan balas dendam. Dan itu lah yang Angkara rasakan saat ia kehilangan keluarganya, emosinya meluap dan berujung pada balas dendam.

4 Hari sudah berlalu. Kai, Karan dan AVEGAS sudah membuat rencana untuk membalas dendam pada Joshua dan Swag Partner. Mereka tidak tau jika dikala mereka menyusun rencana, Angkara ada di balik pintu UGD untuk menguping pembicaraan mereka.

Rencananya Kai, Karan dan AVEGAS akan bertemu Joshua dan Swag Partner di sebuah jalanan sepi dekat hutan agar tidak ada orang yang bisa mengganggu. Kebetulan hari ini adalah hari libur sekolah jadi mereka bisa leluasa dalam melancarkan aksinya. Mereka sudah memberi tahu Joshua dan Swag Partner sebelumnya dan mereka akan berangkat sekitar jam 10.00 pagi. Disisi lain mereka pun tidak tahu kalau Angkara sudah memiliki rencana sendiri yang tidak akan ada yang mengetahuinya. Sebelum mereka beraksi, mereka terlebih dulu pergi kerumah sakit untuk menjenguk Angkara. Kai tidak lagi terlalu khawatir jika ingin pergi karena Angkara sudah ditemani oleh tante Indah.

"Rara ayo makan dulu, biar kamu cepet sembuh." Ucap tante Indah yang sedang duduk di sebelah ranjang tempat tidur Angkara sembari memegang mangkuk berisi bubur dan memegang sendok berisi bubur yang hendak disuapi pada Angkara.

"Enggak tante, aku gak mau. Aku bosen banget tante, aku mau pulang."

"Pulang? Luka kamu aja belum sembuh, gimana bisa pulang? Makanya sekarang kamu makan biar cepet sembuh dan kamu bisa pulang."

"Enggak, aku gak mau makan makanan rumah sakit. Rasanya gak enak, aku malah pengen muntah tan." Angkara terus menolak dan meminta untuk pulang.

Sampai tak berapa lama Kai, Karan dan AVEGAS pun datang.

"Pagi..." Ucap Kai yang masuk sembari membawa satu kantung plastik berukuran sedang diikuti Karan dan AVEGAS. Lalu mereka pun langsung berjalan menghampiri brankar Angkara.

"Akhirnya... Bang Kai gue mau pulang, gue bosen banget disini. Luka gue udah mendingan kok, bawa gue pulang ya..." Pinta Angkara yang memohon pada Kai.

"Sabar Ra... Tunggu sampe luka kamu bener-bener sembuh. Oh iya, abang bawa sesuatu buat kamu."

"Apa?" Tanya balik Angkara dengan nada malas.

"Bubur ayam kesukaan kamu." Ucap Kai diakhiri dengan senyuman sembari menunjukan kantung plastik yang dibawanya.

"Yah bang, gue gak mau makan bubur. Gue gak mau makan, gue maunya pulang." Rengek Angkara yang terus menolak.

"Yaudah oke-oke. Sekarang kamu makan dulu karna abis ini abang harus pergi sama yang lain. Nanti kalo abang udah balik, baru kita pulang. Gimana?"

"Pergi? Sama yang lain? Kemana?" Tanya Angkara yang berpura-pura tidak mengetahui apapun yang direncanakan oleh kedua kakak nya dan AVEGAS.

"Ada urusan sebentar. Abang janji nanti kalo udah selesai abang langsung balik lagi kesini dan kita minta izin dokter untuk pulang."

"Yaudah kalo gitu. Tapi abang hati-hati ya!"

"Iya, yaudah kalo gitu abang harus pergi sekarang. Jangan lupa dimakan ya buburnya." Ucap Kai sembari menaruh kantung plastik yang ia bawa di tempat tidur Angkara lalu Kai mengelus puncak kepala Angkara dan Angkara pun hanya menganggukkan kepalanya pelan sembari tersenyum tipis.

"Yaudah abang pergi dulu. Kita pergi dulu tante. Tolong jagain Angkara ya." Ucap Kai diakhiri berpamitan pada tante Indah.

"Iya Kai. Kalian hati-hati ya."

BALAS DENDAM! ✔Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ