Keberhasilan Bersama

3.6K 226 8
                                    

Angkara dan Saga kini sudah sampai di SMA Rajawali. Seperti sebelumnya, kini Angkara dan Saga pun sudah berdiri di balik pagar dinding sekolah yang tak mungkin ada orang yang melihatnya.

"Gimana? Lo udah siap?" Tanya Angkara pada Saga.

"Siap!" Jawab Saga tegas dan terlihat percaya diri.

"Oke. Sekarang lo naik dan kalo lo udah di dalem lo harus hati-hati karna ada beberapa CCTV yang dipasang. Setelah lo selesai ngerjain semuanya, lo langsung balik lagi kesini."

"Oke. Yaudah kalo gitu gue masuk dulu." Ucap Saga yang langsung mulai memanjat tangga yang ada di dekat pohon yang berada sangat dekat dengan pagar dinding sekolah.

Setelah Saga sudah berhasil melewati pagar dinding, Saga langsung melaksanakan aksinya. Dengan sangat berhati-hati Saga berjalan mengendap-endap agar tidak ada yang melihatnya. Sedangkan Angkara masih menunggu di dekat motor Saga. Sekitar 15 menit Angkara menunggu Saga, akhirnya Saga kembali juga. Angkara sengaja meminta Saga untuk kerja sama dengannya karna ia hanya ingin mengetahui sampai mana kemampuan ketu AVEGAS itu.

"Akhirnya balik juga." Gumam Angkara saat melihat Saga yang sedang turun dari pohon.

"Huft! Akhirnya selesai juga." Ucap Saga yang terlihat terengah-engah.

"Lo itu tidur apa ngapain sih? Lama banget!" Ucap Angkara yang kesal.

"Ya gue ngerjain apa yang lo suruh lah. Lagian di dalem itu keamanannya lumayan ketat, terus banyak orang yang lewat-lewat lagi. Makanya gue lama, ini kan bahaya." Ucap Saga yang membela diri.

"Lo itu udah ngabisin waktu 15 menit lagi, lama banget tau gak?! Nanti keburu bel istirahat, gue malah susah ngerjainnya. Tapi lo udah minta anak SP untuk pergi ke toilet?"

"Iya udah. Yaudah sekarang lo masuk, nanti keburu anak SP ke toilet."

"Yaudah lo tunggu disini." Ucap Angkara yang langsung beraksi. Dengan lihai Angkara menaiki pohon, bahkan pergerakannya lebih cepat dari Saga. Padahal Angkara mengenakan rok selutut yang harusnya sulit bagi Angkara untuk bergerak bebas, namun dengan lihai Angkara tidak mempersalahkan apa yang dikenakannya. Bahkan Saga sampai tertegun melihat saat Angkara beraksi.

Hanya butuh waktu 2 menit Angkara sudah berada di toilet pria. Angkara mempersiapkan segalanya terutama ponsel untuk merekam. Tak berapa lama dari itu Alvaro datang bersama Gilang ke toilet, sedangkan Angkara bersembunyi di salah satu toilet. Angkara sudah menyiram minyak di dekat pintu masuk toilet pria.

💀☠️💀

"Kurang ajar banget si Saga ngomong gue gak mandi, cuma gara-gara rambut gue kering." Ucap Alvaro sembari berjalan kearah toilet.

"Layar handphone dia burem kali Al. Makanya ngeliat lo gak jelas kaya belum mandi." Jawab Gilang.

"Itu sih jelas, handpone dia kan handphone murahan." Ucap Alvaro diakhiri dengan senyuman menyeringai.

"Iya lo bener banget Al." Jawab Gilang diakhiri dengan senyuman.

Lalu mereka pun berjalan ke arah pintu masuk toilet pria dan tiba-tiba--

"Eh--" Gumam Alvaro dan Gilang saat menginjak minyak yang berceceran di lantai.

Bukk!

Mereka berdua pun terjatuh kelantai. Sedangkan Angkara yang mendengarnya hanya tersenyum menahan tawa.

"Auu! Gila pantat gue sakit banget." Ucap Gilang saat sudah jatuh dan duduk dilantai dan terlihat kesakitan.

"Anjir! Siapa sih yang numpahin minyak disini sih?" Ucap Alvaro yang kesal sembari berusaha untuk bangun. Begitupun dengan Gilang yang berusaha untuk kembali berdiri.

BALAS DENDAM! ✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant