Surat Ancaman

2.3K 120 0
                                    

Setelah jam pulang sekolah sudah tiba, Angkara bergegas pergi ke warjok untuk menemui Saga. Ketika sampai di warjok, Saga dan yang lain pun sudah menunggu.

"Angkara tuh." Ucap Nano yang melihat Angkara berjalan masuk kedalam warjok. Yang lain pun ikut menoleh kearah Angkara. Angkara langsung menghampiri Saga dan langsung duduk berhadapan dengan Saga.

"Sekarang gue udah disini. Lo mau ngomong penting apa?" Tanya Angkara yang langsung pada intinya.

"Nih informasi baru tentang SP." Ucap Saga dengan nada datar sembari memberikan ponselnya pada Angkara. Lalu Angkara pun mengambilnya dan melihatnya. Ternyata Saga menunjukkan sebuah foto.

"Siapa dia? Gue gak kenal." Ucap Angkara setelah melihat fotonya. Di foto tersebut ada satu orang pria dewasa berkumpul bersama Swag Partner dan ia terlihat cukup seram seperti penjahat.

"Namanya Joshua, biasa dipanggil Jo atau Joker. Dia mantan ketua SP yang pertama. Jo cukup terkenal di kalangan sekolah manapun, karna dia dikenal sebagai Joker Sang Pembantai. Dia orangnya cukup sadis dan mungkin Jo yang udah bikin keluarga lo kehilangan nyawanya. Karna disetiap ada tawuran, Jo selalu jadi tameng SP." Jelas Saga.

"Joshua..." Gumam Angkara sembari menatap tajam foto di ponsel Saga. "Tapi apa dia masih gabung sama Sp?" Tanya Angkara.

"Enggak. Jo udah punya geng sendiri, tapi gue gak tau nama gengnya apa. Yang pasti sekarang dia lebih kuat karna gengnya anak-anak berandalan sama preman. Jo suka bikin keributan, malak, nyuri dan kalo ada yang berani ngelawan mereka. Jo gak akan segan-segan ngehajar mereka sampe babak belur, atau bahkan sampe kehilangan nyawa." Jawab Saga.

"Gue gak akan tinggal diem. Gue gak akan biarin mereka terus bertindak semena-mena. Gue butuh informasi yang lebih jelas lagi tentang geng si Jo itu. Tujuan gue untuk sekarang adalah membasmi mereka, baru setelah itu gue urus geng SP."

"Tapi lo jangan gegabah Ra, mereka itu cukup kuat. Lo harus nyusun strategi yang kuat dan lo gak bisa kerja sendiri, lo butuh bantuan dari kita semua." Ucap Abi.

"Gue tau itu. Gue butuh waktu untuk ngerancang strategi. Nanti kalo gue udah selesai, baru gue kasih tau ke lo semua."

"Lo mau ngerjain mereka kaya SP dulu, apa giamana Ra?" Tanya Nano.

"Gak ada main-main bagi mereka. Udah cukup gue biarin mereka selama ini untuk main-main. Kali ini gue bakal ngelakuin hal yang bakal bikin mereka gak akan berfikir untuk ngelakuin kejahatan lagi."

"Gimana caranya?" Tanya Elvano.

"Nanti bakal gue kasih tau kalo strategi gue udah sempurna. Untuk saat ini gue cuma butuh informasi yang lebih jelas lagi."

"Kalo gak salah denger, sekarang Jo sama gengnya ada di basecamp SP. Katanya mereka mau ngerayain keberhasilan Jo sama gengnya, tapi gue gak tau perayaan apa yang mereka rayain."

"Jo, lo bakal dapet akibatnya atas perbuatan lo selama ini." Gumam Angkara dalam hati. "Yaudah sekarang gue harus pulang, karna gue mau ngerancang strategi. Makasih Sag atas informasinya. Gue balik dulu." Ucap Angkara yang langsung beranjak dari duduknya.

"Lo gak mau makan dulu Ra?" Tanya Nano.

"Nanti aja dirumah, sekarang gue buru-buru. Bye!" Ucap Angkara yang langsung bergegas pergi.

"Sag, lo yakin kita bisa ngelawan si Joker itu. Dia kan sadis banget, nanti kalo dia sampe bikin nyawa kita melayang gimana?" Ucap Nano.

"Pengecut lo! Kan ada Angkara, kita pasti bisa." Ucap Elvano.

"Kita gak bisa kalo cuma ngandelin Angkara, karna itu namanya egois. Kita udah tau siapa itu Jo. Kita harus latihan silat lebih keras lagi untuk memperkuat penjagaan kita." Ucap Saga.

BALAS DENDAM! ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora