Pertarungan Nyawa

2K 106 8
                                    

Beberapa hari sudah berlalu. Tetapi sampai saat ini Angkara belum memutuskan untuk kembali aktif bersama AVEGAS. Setiap di sekolah Angkara selalu menyendiri dan sangat menjauh dari AVEGAS. Semua anggota AVEGAS sudah berusaha membujuk Angkara untuk kembali aktif lagi dalam AVEGAS, namun Angkara masih belum ingin kembali aktif setelah kejadian pada saat di pesta waktu itu yang membuat Angkara benar-benar merasa kecewa.

Kebetulan hari ini ada pertandingan bola basket di SMA Garuda yang mengundang beberapa sekolah berbeda. Sedari Angkara berangkat kesekolah ia terus berada di dalam kelasnya seorang diri sembari mendengarkan musik dengan headset di kepalanya. Tak berapa lama dari itu seseorang datang menghampiri Angkara dan betapa terkejutnya Angkara saat melihatnya, ternyata itu adalah Alvaro.

Tuk. Tuk. Tuk. Suara sepatu seseorang yang sedang berjalan mendekat.

"Alvaro?" Gumam Angkara terkejut saat melihatnya sembari melepas headset yang dikenakannya.

Alvaro datang mengenakan seragam putih abu-abu dan topi hitam.

"Kenapa? Lo kaget?" Ucap Alvaro sembari menaruh tangannya di saku celananya diakhiri dengan senyuman menyeringai.

"Kok lo ada disini?"

"Emang kenapa? Gak boleh? Gue sengaja dateng kesini cuma mau liat seberapa kuat AVEGAS di lapangan pertandingan. Gue sengaja pake seragam sekolah biar gue bisa masuk kesini. Tapi gue denger-denger belakangan ini lo gak gabung sama anak AVEGAS yang lain, apa jangan-jangan lo keluar?"

"Ternyata soal gue break dari AVEGAS udah kesebar." Gumam Angkara dalam hati. "Soal gue keluar atau gak keluar dari AVEGAS sama sekali bukan urusan lo. Lagian ngapain lo repot-repot nyamar cuma untuk bisa liat AVEGAS tanding? Gue bisa bantu lo untuk masuk lagi ke SMA Rajawali. Tapi sebagai gantinya gue butuh bantuan lo sama anak Swag Prtner yang lain."

"Bantuan? Gue gak salah denger? Kartu As AVEGAS minta bantuan sama musuhnya sendiri?" Ucap Alvaro diakhiri dengan senyuman menyeringai.

"Itu cuma sebates untuk lo balas budi ke gue. Tanpa bantuan lo atau anak AVEGAS yang lain, gue bisa dengan mudah ngelakuin itu sendiri. Itu terserah lo, lo mau jadi pengangguran sampe tua atau terima persyaratan gue, semua itu ada di tangan lo." Ucap Angkara sembari beranjak dari duduknya dan kembali memakai headset nya, lalu beranjak pergi.

Alvaro terdiam sejenak untuk berfikir, lalu ia pun memanggil Angkara.

"Angkara. Oke gue setuju." Ucap Alvaro sembari menoleh ke Angkara.

"Oke. Ikut gue sekarang." Ucap Angkara tanpa menoleh ke belakang dan melanjutkan berjalan. Alvaro pun mengikuti Angkara dari belakang.

Ternyata Angkara pergi ke lapangan basket untuk menyaksikan pertandingan. Namun Angkara memilih tempat duduk yang berada di sudut dan paling belakang. Angkara pun duduk bersebelahan dengan Alvaro.

"Emang lo butuh bantuan apa?" Tanya Alvaro saat mereka sudah duduk.

"Gue butuh bantuan lo. Beberapa hari belakangan ini, gue ngerasa ada yang ngawasin gue dan gue gak asing sama orang itu. Tugas lo sederhana, lo cuma cari informasi soal Joshua. Lo harus pastiin, dia masih di penjara atau udah bebas."

"Joshua? Dia gak mungkin bebas, karna dia kena pasal berlapis yang gak akan mungkin bebasin dia secepet ini walau itu pake jaminan."

"Berarti jawabannya buronan."

"Buronan? Maksud lo yang ngawasin lo beberapa hari belakangan ini Joshua dan Joshua kabur dari sel tahanan?" Ucap Alvaro yang terkejut.

"Maka dari itu gue butuh bantuan lo untuk nyelidikin ini semua, karna gue tau lo masih salah satu dari anggota Joshua yang memungkinkan lo lebih mudah dapet informasi."

BALAS DENDAM! ✔Where stories live. Discover now