"Sodara?" Ucap Nano, Elvano, Ray dan Abi berbarengan karena terkejut saat mereka sudah sampai di pintu UKS. Lalu mereka pun masuk dan menghampiri Saga.
Anggota AVEGAS yang lain sangat terkejut saat mendengar Saga mengatakan bahwa ia bersaudara dengan Alaska. Pantas saja mereka berdua terlihat mirip, ternyata karena mereka adalah Saudara.
"Jadi kalian sodara? Pantes aja muka lo berdua mirip, ternyata sodara." Ucap Nano.
"Mirip mata lo! Ogah banget gue mirip sama dia." Ucap Saga yang terlihat sangat tidak suka.
"Lo murid baru disini?" Tanya Ray.
"Iya, gue murid baru disini." Jawab Alaska dengan santai.
"Nama lo siapa?" Tanya Elvano.
"Alaska Praditama, jurusan IPA 1." Jelas Alaska.
"Wah... Berarti lo sekelas sama si Angkara dong." Ucap Nano.
"Berisik banget sih lo! Kasian si Angkara nanti tambah pusing denger suara lo semua." Ucap Saga ketus.
"Lo sensi amat si Sag." Ucap Nano sembari melirik Saga. "Oh iya, kenapa si Angkara bisa sampe pingsan? Padahal sebelumnya dia udah keliatan kaya malaikat pencabut nyawa aja yang gak takut sama apapun, penyakit juga kerain takut deketin si Angkara." Lanjut Nano.
"Tadi dia dipanggil kepala sekolah karna kemaren dia udah nampar Azura, yang gara-gara penyebab awal nya gue."
"Lo itu emang pembawa sial Las. Dengan lo pindah kesini dan lo deketin Angkara, lo malah tambah masalah di hidupnya." Ucap Saga sinis.
"Lo itu kenapa sih Sag. Gue itu udah nganggep lo kaya abang gue sendiri. Tapi kenapa setiap masalah yang lo hadepin, lo nyalahin gue?" Alaska merasa tidak terima dengan perkataan Saga.
"Kenapa? Lo gak terima? Lo itu emang duri di kehidupan gue. Setiap ada lo, gue pasti kena masalah. Setiap lo yang salah, gue yang selalu kena batunya dan sekarang lo muncul lagi di kehidupan gue, pasti lo bakal ngerebut semua yang gue punya."
"Maksud lo apa sih Sag ngomong kaya gitu?" Ucap Alaska sembari maju satu langkah mendekati Saga.
"Apa? Lo berani sama gue?" Jawab Saga yang ikut maju satu langkah mendekati Alaska dan mereka kini saling berdekatan dan berhadapan seperti sudah siap untuk berkelahi.
"Woy-woy! Kalian apaan sih kaya anak kecil aja! Kalo masalah pribadi jangan di ungkit di sekolah dong, apa lagi di UKS." Ucap Nano sembari memisahkan mereka agar menjauh.
Sedangkan Angkara yang masih pingsan akhirnya ia mulai sadar dan membuka matanya.
"Akh... Kepala gue sakit banget." Gumam Angkara pelan sembari memegang kepalanya yang terasa sakit.
"Angkara?!" Ucap Elvano yang melihat Angkara mulai sadarkan diri.
Semua orang pun langsung menoleh ke arah Angkara. Angkara berada di dalam UKS hanya dengan anggota AVEGAS dan Alaska. Lalu Saga dan Alaska pun langsung menghampiri Angkara.
"Angkara lo gak papa?" Tanya Saga dan Alaska berbarengan. Lalu Angkara mencoba untuk bangun dan duduk, bahkan Saga dan Alaska pun membantu Angkara untuk duduk.
"Kepala gue pusing banget." Gumam Angkara pelan sembari memegang kepalanya.
"Yaudah lo pulang aja. Biar gue anterin lo pulang." Ucap Saga.
"Lo pulang bareng gue aja. Gue bawa mobil, biar lo bisa istirahat di dalem mobil." Ucap Alaska yang tidak mau kalah.
"Kayanya si Saga ada sesuatu nih sama si Angkara." Ucap Ray yang curiga.
YOU ARE READING
BALAS DENDAM! ✔
Teen FictionJangan pernah mengusik hidup seseorang yang semula hanya diam. Karena yang Diam bukan berarti lemah. Ketika hidupnya hancur karena seseorang, hati yang lembut pun bisa berubah menjadi keras bagai baja. Bahkan dalam hatinya tak ada lagi kata lembut...
