Chapter 42

28.5K 829 5
                                    

Hari ini Brian berniat mengantar Nara ke rumah sakit, karena sejak beberapa hari yang lalu Nara selalu mengeluh kurang enak badan. Dan Brian baru sempat mengantarnya hari ini, karena belakangan ini Brian sedang sibuk di kantor.

"Kita gak ngajak Leon?" Tanya Brian.

"Gak usah deh, kasian dia. Di rumah sakit kan gak baik buat anak kecil, lagian kita cuma sebentar di sana." Ujar Nara.

"Baiklah."

Brian dan Nara langsung pergi menuju rumah sakit, dan meninggalkan Leon yang masih tertidur.

"Sekarang masih mual?" Tanya Brian saat sebentar lagi mereka sampai di rumah sakit.

"Masih," saut Nara.

Brian menanyakan soal itu karena sejak pagi Nara terus muntah-muntah, dan Brian takut kalau Nara sakit.

Saat sudah sampai rumah sakit, Nara dan Brian langsung mencari dokter Nayla yang sebelumnya sudah mereka hubungi untuk memeriksa keadaan Nara.

Setelah menemukan ruangan dokter Nayla, mereka langsung masuk ke dalam dan rupanya sudah di tunggu dokter tersebut sejak tadi.

"Bisa langsung saya periksa Bu?" Tanya dokter Nayla.

"Iya, mari dok."

Nara dan dokter Nayla masuk ke dalam bilik pemeriksaan, sedangkan Brian hanya menunggu di meja milik dokter Nayla.

Nara yang akan di periksa menjadi sedikit takut, pasalnya Nara tidak pernah sakit yang macam-macam selain batuk dan pilek.

Dokter Nayla menempelkan stetoskop pada dada Nara, dan menggelengkan kepalanya pelan.

"Saya coba periksa perutnya ya Bu," ujar dokter Nayla.

"Iya dok."

Nara sedikit malu saat dokter Nayla membuka baju bagian perutnya, karena di sana terdapat bekas jahitan, saat Nara melahirkan Leon dengan operasi beberapa tahun yang lalu.

"Sudah selesai Bu."

Nara dan dokter Nayla kembali ke tempat di mana Brian berada, Nara duduk di samping Brian dengan wajah yang sudah pucat.

"Istri saya sakit apa dok?" Tanya Brian.

"Tidak ada yang serius pak, gejala yang istri anda alami itu memang wajar, untuk awal kehamilannya," ucap dokter Nayla.

"Hamil? Istri saya hamil dok?" Tanya Brian terkejut.

"Betul pak, saat ini istri anda hamil dan usia janinnya sudah dua belas minggu."

Brian sangat senang mendengar penjelasan dari dokter, sedangkan Nara hanya diam karena masih kaget mendengar penuturan dokter.
Brian kembali menanyakan apa yang boleh dan tidak boleh di makan oleh ibu hamil, dan menanyakan semua tentang larangan dan anjuran untuk ibu hamil lainnya. Sedangkan Nara hanya tetap diam, sampai mereka keluar dari rungan dokter Nayla dan menebus vitamin untuk Nara.
Sekarang mereka sudah dalam perjalanan pulang, Brian dengan raut wajah senangnya dan Nara masih dengan wajah tegangnya.

"Sayang kamu kenapa?" Tanya Brian.

"Brian, aku hamil."

Hidden Marriage (SELESAI)Where stories live. Discover now