Chapter 43

29.3K 771 3
                                    

Brian, Nara, dan Leon sedang bernyanyi gembira bersama di dalam mobil, karena mereka akan memeriksakan bayi yang ada di dalam perut Nara.

Di usia kandungan yang sudah menginjak tujuh bulan, membuat Nara sudah mulai susah gerak, dan harus ekstra hati-hati.

Saat sudah sampai di rumah sakit yang dituju, mereka langsung masuk ke dalam rumah sakit tersebut, dan menuju ruangan dokter Nayla yang selama ini menjadi dokter langganan Nara.

"Selamat datang ibu Nara," sambut dokter Nayla dengan senang.

"Hi dokter Nayla."

"Wah Leon ikut nganter mama nya periksa, biar bisa liat dede bayi nya ya," ujar dokter Nayla.

"Iya dong dok!" Seru Leon senang.

Nara hanya tersenyum melihat kelakuan anaknya dengan orang yang sudah dia kenal, selalu saja Leon berbicara membesarkan volume suaranya.

Seperti biasa, Leon dan Brian akan menunggu di depan meja dokter Nayla. Sedangkan Nara masuk ke dalam bilik pemeriksaan, tapi tidak lama dari itu dokter memanggil Brian, dan juga Leon untuk melihat bayi yang ada di perut Nara. Karena saat ini Nara sedang di USG.

"Bayinya sehat, dan berat badannya juga normal di usia kandungannya yang sekarang."

"Jenis kelaminnya apa dok?" Tanya Brian penasaran.

"Mari kita lihat sama-sama ya, wah ternyata bayinya akan menjadi cantik seperti mamanya." Ujar dokter.

Nara dan Brian bersyukur dengan apa yang Tuhan kasih untuk mereka, apapun jenis kelaminnya Nara dan Brian akan menerimanya. Tapi tidak dengan Leon yang menginginkan adik perempuan, Leon bilang biar bisa ada perempuan cantik di rumah selain mamanya.

"Adik bayinya cewek ma?" Tanya Leon.

"Iya sayang," saut Nara.

Leon bersorak gembira mendengar keinginannya akan tercapai sebentar lagi, Leon menginginkan adik perempuan yang sangat menggemaskan dan semoga adik nya nanti menggemaskan seperti yang Leon inginkan.

Nara dan Brian kembali membeli vitamin yang sudah habis, setelah selesai mereka menuju tempat yang akan mereka datangi.

Ini baru pertama kali bagi Nara makan di luar ketika sedang hamil besar, jadi ini momen spesial menurutnya.

"Makanannya enak-enak ya ma," ujar Leon

"Iya sayang."

"Kalo enak Leon makan yang banyak dong, biar cepet gede," cetus Brian.

"Gak ah, nanti Leon jadi gendut kayak mama," ucap Leon di akhiri dengan gelak tawanya.

"Mama bukan gendut sayang, di dalem perut mama kan ada dede bayinya." Ujar Brian buru-buru membela Nara, melihat wajah istrinya sudah tidak bersahabat saat Leon membahas tubuhnya yang sedikit berisi.

"Oh iya ya, Leon lupa kalo mama berdua sama dede bayinya," ucap Leon.

"Ya udah sekarang di lanjut makannya."

Mereka kembali makan dengan diam, untung saja Nara tidak marah saat Leon berbicara seperti itu. Kalau sampai Nara marah bisa-bisa dia langsung pulang sendirian ke rumahnya.

Hidden Marriage (SELESAI)Where stories live. Discover now