34. Fudgy Family.

21.3K 1.2K 83
                                    

Hay, om Sandy udah publish yak, di FIZZO. baru aja lolos tinjauan jadi masih anget. Daddy muncul bentar-bentar di sana, juga Gimbul. Yang pasti peranakan lucipret juga hadir, kan sepaket mereka sama Bebi gula.

Silahkan nyamper mo ngerusuh juga boleh. Cari aja Wiedy_wynk, apa SUGAR DADDY WANTS A BABY.

Gratis kok kaga pake koin.

Umpama kebanyakan duid bingung buangnya cemana, belanjain aja koin trus nyamper aja ke lapak Ren dan Kay di Innovel. Suami untuk warisan, satu bab kisaran cibu matus 😂 trus gw dapet royalty buat nambah jajan 🙄

Woiya, Mon maap kalo komen di WP yang dibales cuma beberapa. Itu notif ketimbun, gw tinggal nulis dapet satu bab trus liat motif dah ratusan, astaga makasih ya manteman vote dan komennya. Yodah gw iklasin, mo bales pusing duluan aku 😂

Selamat hari Selasa, met baca. Gw mo jalan2 cari jajan 💅
______________________________________________
______________________________________________

Baru jam berapa loket saja baru dibuka, Lana sudah nyangsang dan ribut di klinik. Lana tidak bisa menunggu nanti, penjelasan itu harus dia dengar dari bibir Jully sekarang juga. Apa yang dia lihat waktu jogging tadi benar-benar mengejutkan, ada seorang turunan kumpeni sedang mengelap mobil milik Jully. Sosok tampan yang dulu pernah dia taksir, yang telah menghamili temannya ini berada di sana. Apa yang terjadi, ini berita besar.

"Lana aku mau kerja," kata Jully sambil mengecek segala kelengkapan peralatan.

"Aku kepo Juuul," sahut Lana segera,

"Kepo apaan sik?" tanya Jully berusaha tidak perduli.

"Kalian tinggal bareng? Balikan? Rujuk? Gimana-gimana?" tanya Lana beruntun.

"Iya Alec tinggal sama aku, puas?!" jawab Jully agak sewot, dia mau kerja tapi Lana mengganggu saja.

"Wihhh serius?" tanya Lana menganga, "demi bapaknya Aquaman, bisa gitu?"

"Nanya tapi ngeyel," gumam Jully kesal.

"Aku pikir kamu udah gak mau lagi sama Alec, selamanya gitu." Lana masih keheranan.

"Kalo bukan Aleccia yang minta ya gak mungkin Lana, tau sendiri kan anak itu kagak bisa ditolak." Jully jujur mengakui.

"Anak dijadiin alesan, padahal emaknya mau juga." Lana menyindir telak.

Jully semakin kesal, dibiarkan bukannya sadar tapi malah makin jadi. Sekarang sudah jam berapa dan Lana masih saja di sini mengganggu pekerjaannya. Pasiennya sudah menunggu tapi makhluk rewel ini masih juga kampanye, sudah diusir tapi tetap tidak tahu diri. Rasanya sungut sudah hampir muncul satu persatu.

"Na, aku mau kerja, kamu pulang deh." Jully mengusir Lana.

"Alah kamu kan belum sibuk," jawab Lana santai.

"Harusnya udah sibuk, pasien udah nungguin tapi kan belom bisa masuk ada kamu yang kagak pergi-pergi," balas Jully.

Lana menengok ke arah ruang tunggu, terlihat beberapa orang sudah menunggu. "Oiya ya Jul," gumam Lana.

"Dikasih tau juga," gumam Jully yang mulai melihat monitor memeriksa file calon pasiennya.

"Etapi Jul, kamu sama Alec serius balikan?" tanya Lana masih penasaran.

"Lana," panggil Jully kalem.

"Iya Jul," jawab Lana serius.

"Pulang...!" sembur Jully.

Mommy, Please Say Yes !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang