43. Pamit

4K 495 91
                                    

"Papa?" Rose mengernyit saat melihat keberadaan Jaehyun di depan apartemennya.

Jaehyun tersenyum tipis dan melambaikan tangannya kemudian menghampiri Rose dan membantu gadis itu membawa barang-barang kantornya. Benar, Rose harus membuat sketsa yang akan di presentasikan untuk besok.

"Apa kamu tidak lelah diperlakukan seperti ini? Harusnya kamu jadi sekretaris papa saja," gerutu Jaehyun yang mendengus pelan.

Rose memutar bola matanya kesal, "Papa tidak perlu mencemaskan aku," balas Rose. "Papa mana yang tahan lihat anaknya nangis? Gak ada, Rose. Orang tua menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Tolong ngertiin papa," sela Jaehyun yang berdecak.

"Ngomong-ngomong kenapa papa datang ke sini?" bingung Rose.

"Memastikan kamu punya pakaian yang Bagus saat bekerja," sahut Jaehyun sehingga membuat kening Rose mengernyit bingung.

"Kamu pikir papa gak sadar kalau baju seragam kamu itu-itu aja? Jangan berlagak miskin dong, kamu 'kan anak Jung Jaehyun diningrat. Gimana sih," kekeh Jaehyun yang candanya berhasil meringankan beban masalah yang Rose rasakan hari ini. Rose menahan tawanya.

"Papa 'kan tau aku harus hidup hemat," ujar Rose.

"Emang gaji kamu gak cukup, ya? Astaga. Perasaan sebagai CEO, papa tidak pernah memberikan gaji yang minim. OB saja gajinya 10 juta."

"Sombong aja terus pa, hadehh," keluh Rose saat melihat sikap narsis papanya itu. Jaehyun tertawa kecil. Setelah meletakkan barang-barang Rose di atas sofa, Jaehyun menggenggam tangan Rose untuk pergi bersamanya.

"Mau kemana, pa?" tanya Rose bingung.

"Ikut saja," balas Jaehyun penuh misterius.

"Jangan-jangan papa mau macam-macam, ya?" tuduh Rose yang bukan-bukan sehingga membuat Jaehyun tertawa ngakak.

"Aku ini papamu, jangan-jangan kamu amnesia karena frustasi kerja?" kekeh Jaehyun.

Rose menghela nafasnya kemudian memberanikan diri untuk memeluk lengan Jaehyun, menyender penuh ke Jaehyun karena ia benar-benar lelah.

"Apa kamu lelah?" tanya Jaehyun.

"Hmm," sahut Rose pelan.

Gadis itu mengerjapkan matanya berulang kali saat melihat Jaehyun menggendong tubuhnya. "Here, for you," bisik Jaehyun.

"Ohh, kamu masih memakainya," ujar Jaehyun yang menyela keheningan di antara mereka.

"Apanya, pa?"

"Kalung waktu valentine itu," balas Jaehyun.

Rose terdiam dan hanya bisa tersenyum renyah, "Ini 'kan pemberian papa, yeah.. Meski gak tulus sih," cibir Rose. Jaehyun menjitak pelan kepala Rose dengan kepalanya kemudian mereka tertawa bersama, entah apa yang ditertawakan.

Rose tersenyum tipis kemudian menyenderkan kepalanya di pundak Jaehyun.

Hari ini aja, kasih Rose satu kesempatan buat luapin perasaannya ke Jaehyun supaya dia gak nyesel setelah hari ini berlalu.

****

Rose menatap ke sekeliling, ternyata papanya itu membawanya ke butik. Setibanya di sana Jaehyun memilihkan Rose banyak baju.

"Pa, aku gak bisa bayarnya," keluh Rose berbisik kecil. Jaehyun hampir tertawa guling-guling dilantai mendengar itu.

"Anggap aja hadiah dari papa."

"Tapi aku gak lagi ulang tahun."

Jaehyun berdecak pelan, "Memangnya ada aturan kamu harus menolak kebaikan papa?" desisnya.

Are You Really My Daddy? [✔]Where stories live. Discover now