52. I'm Yours

4.4K 413 18
                                    

Tolong jangan siders ya. Kita sama-sama senangin aja. Aku senangin kalian sama ceritaku, kalian bantu senangin aku sama vote dan komen kalian wkwkwk.

Jangan datang kemari kalian wahai kaum siders. :( aku gak butuh kaliannn :(

❤❤❤

"Pastikan kamu tetap menggunakan alat kompresnya!" ungkap Jaehyun penuh penekanan.

Benar, Rose demam dan Jaehyun sudah menduganya sejak awal.

"Aku tuh cuma butuh kamu, bukan alat-alat ini," cemberut Rose yang mengerucutkan bibirnya.

"Sabar dong sayang. Aku 'kan lagi masakin kamu bubur sama sup supaya kamu bisa minum obat," balas Jaehyun yang lagi fokus masak.

Rose gak mau terkurung dalam kamar katanya, jadi Jaehyun membaringkan tubuh Rose di sofa supaya gadis itu bisa melihatnya memasak.

Untuk saat ini, menjauh dari Jaehyun adalah hal yang sulit bagi Rose, bawaannya pengen meluk pria itu terus.

Setelah 30 menit lamanya, Jaehyun siap menghidangkan bubur dan supnya dihadapan Rose. Gadis itu menatap eneg ke arah makanannya karena nafsu makannya lagi gak ada. Ini yang Jaehyun sedihkan kalau Rose udah sakit, gadis itu susah buat makan. Kadang ia sedih harus melihat Rose kurusan karena hal itu, makanya ia berusaha untuk membuat Rose tidak jatuh sakit.

"Ayo makan dulu," ujar Jaehyun yang telah memangku tubuh lemah Rose, membiarkan gadis itu memeluknya dan menyenderkan kepalanya di dada bidang miliknya.

"Gak mau ah, pahit," cemberut Rose.

"Lihatin senyum aku aja biar makannya jadi enak," sahut Jaehyun yang kemudian menyengir lebar saat Rose mendongak menatapnya. Akhirnya gadis itu mau makan walau sedikit.

"Sekarang minum obat, ya," ungkap Jaehyun. Rose bersikeras gak mau, dia keras kepala. "Nanti sakitnya makin parah kalau dimanja sayang," omel Jaehyun yang menatap Rose dengan tatapan tegasnya. Alhasil, Rose merengek kecil. Sikapnya persis seperti anak kecil.

Jaehyun menatap Rose lekat-lekat, "Kamu mau makin buat aku khawatir? Mau aku nangis dulu baru mau minum obatnya?" ungkap Jaehyun sedih. Rose mengerut sedih kemudian pada akhirnya mau meminum obatnya.

Rose sudah menantikan obatnya, tapi wajahnya benar-benar kelihatan terpaksa untuk minum obat. Jaehyun menghela nafas panjang lalu membuka bungkus obatnya dan mengambil segelas air.

"Loh, kok kamu yang minum obatnya?" bingung Rose yang kemudian terdiam saat Jaehyun menciumnya. Jaehyun hanya meminumkan obat untuk Rose dengan cara yang manis seperti itu.

"Jadi enak gak minum obatnya?" kekeh Jaehyun yang membuat Rose tersenyum malu. "Kalau gini caranya aku mau sakit terus supaya di minumin obat sama kamu," cengir Rose cengengesan.

"Hei! Gak boleh ngomongnya gitu," tegur Jaehyun yang mengeratkan pelukannya. Rose hanya bisa tertawa kecil. Jaehyun menangkup kedua pipi Rose penuh kasih sayang, "Gak perlu sakit dulu, karena kapanpun kamu mau aku bakalan selalu ada buat manjain kamu sama ciuman aku," ungkap Jaehyun sembari menautkan jemarinya dengan milik Rose disela-sela ciuman mereka.

Rose menjauhkan bibirnya sehingga Jaehyun mengernyit bingung dan membuat ciuman mereka terbilang tanggung.

"Nanti flunya nular, aku gak mau kamu sakit," ujar Rose yang menatap Jaehyun dengan tatapan teduhnya. "Aku gak peduli," balas Jaehyun yang kembali melanjutkan ciuman tanggung tersebut.

"Aku gak tahu kalau misalnya aku sampai kehilangan kamu nasibku jadi kayak apa. Mungkin aku bakalan bunuh diri. Kamu yang mendadak gak ada kabar selama satu bulan membuatku frustasi. Aku pikir kamu tinggalin aku setelah tahu kalau aku ini orang yang buruk dimasa lalu," lirih Jaehyun. Rose mengusap-usap pipi pria itu, "Seburuk apapun kamu mas, aku janji bakalan selalu mencintai kamu," balas Rose sehingga Jaehyun menatapnya lekat-lekat.

Are You Really My Daddy? [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang