50. Whistle

4.5K 499 11
                                    

Tolong jangan siders ya. Kita sama-sama senangin aja. Aku senangin kalian sama ceritaku, kalian bantu senangin aku sama vote dan komen kalian wkwkwk.

Miris banget uyyy banyak sidersnya. Mendingan gak usah baca deh sekalian :( jangan datang kemari kalian wahai kaum siders.

❤❤❤

Entah kenapa suasananya jadi canggung sejak kedatangan Wendy dan teman-teman Jaehyun. Dalam hati Jaehyun cuma bisa mengumpat, "Ini kenapa keong-keong pada datang di saat yang gak tepat coba?"

Wendy udah tahu kalau Jaehyun membatalkan niatnya pergi ke L.A. Ia benar-benar bahagia untuk Jaehyun sekarang. Makanya gak bisa berhenti tersenyum meski tatapannya jelas menggoda sohibnya itu.

"Apa sih lo cengar cengir aja dari tadi?" sebel Jaehyun yang menatap Wendy bersungut-sungut.

"Rose, mending kamu jangan terjebak sama sikap kerdusnya dia. Dia 'kan belum nikahin kamu," bisik Wendy. "Iya, aku juga mikir buat cari cowok lain kok tenang aja," canda Rose yang kemudian terhenyak saat Jaehyun memiting kepalanya. "Kalau kamu dengar ucapan iblis ini, kamu jadi sesat loh," bisik Jaehyun.

Jadi kesannya Rose itu lagi berada ditengah-tengah malaikat dan iblis. Tebak aja sendiri siapa yang malaikat, siapa yang iblis di antara Jaehyun dan Wendy.

"Lo tuh jangan asal main nyerang anak gadis orang pe'a. Ngeselin banget," ungkap Wendy yang memelototi Jaehyun. Jaehyun hanya bisa mendelik kesal ke arah Wendy.

"Kamu sakit ya, Rose? Kok pakai syal?" tanya Wendy yang mengernyit bingung. Tatapannya memicing saat melihat Jaehyun terbatuk-batuk.

Rose memakai syal pun hanya untuk menutupi kissmark Jaehyun disekeliling lehernya. Bisa habis di godain Jaehyun kalau ketahuan.

"Lagi flu aja kok," cengir Rose.

"Serius kamu? Kok Jaehyun kelihatannya mencurigakan banget, ya?" cibir Wendy yang mengintimidasi Jaehyun. "Apasih Wen, nggak usah buat kesal deh lo!" dengusnya penuh penekanan.

"Jangan-jangan kalian---" ujar Wendy tertahan. Jaehyun udah keringat dingin. Dia cuma malu aja kok, bukan apa-apa.

"Kapan nih mulainya? Keburu lilinnya cair," sela Taeyong yang mulai bosan menunggu. Karena Taeyong, Wendy jadi lupa mau bilang apa dan akhirnya mereka merayakan hari ulang tahun Jaehyun yang terlambat satu hari ini dengan perasaan yang bahagia.

"Rose, harapannya apa buat Jaehyun?" tanya Doyoung yang menggoda pasangan baru netas itu.

"Semoga mas Jae bisa jadi jodoh aku dan kami bisa sama-sama terus sampai maut memisahkan," ungkap Rose yang diaminin secara berjemaah oleh Wendy dan teman-teman Jaehyun.

Sedangkan Jaehyun memeluk Rose dan mengecup keningnya penuh kasih sayang.

"Bibir nggak, Jae?" sahut Johnny yang langsung mendapatkan tatapan mata setajam silet dari Jaehyun.

"Aduhh, Rose~ Kalau dia kelewat mesum bilang ke kita ya, biar disterilkan dulu otaknya," tambah Taeyong. Rose hanya bisa menahan tawanya. Jaehyun hanya bisa menatap teman-temannya dengan tatapan mata yang kelewat tajam. Dalam hati membatin, "Besok elo semua gue panggang, lihat aja."

Teman-temannya itu kentara sekali ingin menggodanya setiap saat.

Sebelum pulang, Wendy izin ke toilet bentar ke Jaehyun tapi kebetulan Rose lagi mengecek lehernya yang habis merah-merah di cupang Jaehyun. Ia kaget bukan main saat melihat pantulan bayangan Wendy di ambang pintu. Rose tadinya mengira bahwa wanita itu sudah pulang.

Are You Really My Daddy? [✔]Where stories live. Discover now