Delapan | True Love

3.4K 449 107
                                    

(Namakamu) melangkah kan kakinya, setelah mendapat kabar kemarin malam bahwa iqbaal hari ini tepat nya jam dua dini hari akan kembali ke melbourne untuk kembali kuliah. Ia menghela nafasnya pelan, berusaha untuk biasa saja di kalangan keluarga iqbaal. Awalnya ia tidak ingin ikut mengantar, namun iqbaal memaksa nya. 

Dari kejauhan (Namakamu) sudah bisa melihat iqbaal yang sedang memeluk agy dan juga rinrin bersamaan, Dan bisa (Namakamu) lihat disan ada zidny yang sedang mengobrol dengan bu dinda manager iqbaal yang baru. 

Iqbaal yang menyadari kehadiran (namakamu) langsung melepaskan pelukkan itu, beralih menatap dengan mata yang bebinar gadis yang ia tunggu untuk mengantarkannya kembali berkuliah. "(Namakamu) sini" Ucap Iqbaal membuat semua orang menoleh kearahnya, (Namakamu) bukannya mendekat malah terdiam diri kaku. 

Iqbaal menatapnya bingung, rinrin mengkoode iqbaal untuk mengajak (Namakamu) bergabung "Kok diem sih, gue bentar lagi mau masuk kedalem" 

"Malu tau diliatin!" 

"Eh kok sendiri, mas abi mana?" 

"Ada di mobil dia gak ikut masuk,"

"Yaudah ayo gabung sama yang lain, gue mau kenalin lo ke bunda sama ayah" Iqbaal menarik tangan (Namakamu), dan gadis itu menahannya membuat iqbaal menoleh kearahanya lagi.

"Kenapa lagi sih?" 

"Disini dulu sebentar" Iqbaal melihat keadaan sekitar, bunda dan ayahnya masih memperhatikan mereka berdua, yang lainnya sibuk berbincang - bincang.

"Mau apa?" Ucap iqbaal menatap (Namakamu) intens, (namakamu) membuang pandangannya ke sembarang arah. 

"Lu jangan ngeliatin gue kaya gitu" 

"Kenapa emang? Mau marah? Marah aja.... Hahaha" (Namakamu) tersentak kaget , itu kalimat beberapa waktu lalu saat ia sidang mengobrol via telfon dengan iqbaal.

"Ale!" Teriak herry, iqbaal menoleh kepada herry yang mengkode kearah jam tangan. 

"Tuhkan udah dipanggil, mau ngomong apasih emang?" 

"Disana jangan sibuk sibuk, makannya dijaga, sholat jangan lupa, rokok nya kurangin kalo bisa" Ucap (Namakamu) menatap iqbaal yang sedang tersenyum kearahnya. 

"Udah gitu aja? Tapi kok ngatur ngatur sih?" Ucap iqbaal datar, padahal dalam hati nya sedang berbunga bunga mendapat perhatian dari (Namakamu). 

"Maaf kalo gue ngatur lo baal" 

"Iya dimaafin, tapi gue seneng kok diatur sama lo hahaha" Ucap iqbaal memeluk (Namakamu) tanpa permisi, membuat (Namakamu) diam belum membalas pelukkan ini. Wajah gadis itu sembunyi di dada bidang milik iqbaal. 

"Makasih udah ngebolehin gue deketin lo, walaupun lo suka marah kalo tiba tiba ig lo rame gara gara gue" Ucap iqbaal.

"Iyaiya gapapa, udah bisa kontrol mood kok sekarang" 

"Nanti kalo gue chat dibales ya jangan sibuk" 

"Iya"

"Kalo gue vc please diangkat" 

"Ga janji" 

"Tuhkan!" 

"Iyaiya tapi jangan tibatiba lo bilang nya" 

"Siap tuan puteri" Iqbaal melepaskan pelukan itu, walaupun tidak ada balasan dari (Namakamu) cukup ia tidak memberontak saat di peluk juga tidak masalah bagi iqbaal.

"Ayo ke bunda ayah, kenalan" Ucap iqbaal merangkul (Namakamu). 

"Bun, yah" Iqbaal memanggil rike dan herry, membuat kedua nya menoleh.

True LoveWhere stories live. Discover now