Tigabelas | True Love

3K 414 31
                                    

(Namakamu) melipat mukena yang ia kenakan ketika mendengar bunyi bel rumah yang sedari tadi berbuny, Abi dan dayu sedang membeli keperluan untuk mebuat pudding oreo yang (namakamu) inginkan. Ia dengan langkah cepat menuju pintu utama rumahnya, namun saat ia buka tidak ada tanda orang datang ia menatap sekelilingnya bingung, lalu saat ia berbalik badan ada seseorang yang menutup matanya.

"Lepasin gak?!" Perasaan nya tidak enak, pasalnya ia sendirian dirumah.

"Lo budek apa tuli, gue bilang lepasin ya lepasin!" (Namakamu) memegang lengan seseorang yang menutup matanya, badannya sudah memberontak sekuat tenaga namun orang itu lebih kuat sepertinya.

"Ih siapa sih" (Namakamu) pasrah , namun ide jailnya muncul ia meraba kakinya mencari kaki orang tersebut dan dapat . "Aduh yang,kok di injek sih!" (namakamu) langsung membalikkan badannya setelah , orang itu melepaskan tutupan mata itu. Ia tekejut kaget , melihat iqbaal sedang mengelus kakinya duduk di lantai bawah.

"Ale kok disini sih?! Maaf maaf, sakit ya?" Ucap (namakamu) ikut duduk dilantai berhadapan dengan iqbaal.

"Gapapa ga terlalu sakit hehehe" Iqbaal tertawa, langsung merentangkan tangannya, mengkode kekasihnya untuk memeluknya. (Namakamu) langsung memeluk kekasihnya itu, bayangin aja peluknya dudukan agak rumit hehehe jadi (namakamu) memeluk iqbaal dari samping saja.

"I miss you semesta" pelukkan ini di rasakan (namakamu) terkahir saat ia mengantar iqbaal ke bandara, sekarang ia merasakan untuk kedua kalinya. Pelukkan hangat dari seorang iqbaal ramadhan yang di dambakan oleh kaum hawa.

"Kangen juga ale" (Namakamu) lebih dulu melepaskan pelukkan itu, melihat banyak nya kendaraan bermotor melewati rumah gadis itu.

"Kok dilepas?" Iqbaal menatap kekasihnya bingung, (Namakamu) bangkit dan mengajak iqbaal untuk masuk kedalam rumahnya tanpa menutup pintu.

Sampai di dalam rumah (namakamu) iqbaal langsung memeluk (namakamu) kembali, menenggelamkan wajahnya ke leher (Namakamu).Gadis itu hanya menikmati perlakuan dari iqbaal, iya rindu dengan iqbaal sungguh. Iqbaal melepaskan pelukan itu.

Iqbaal tersenyum dan mencium singkat pelipis (namakamu), membuat rona pipi milik (namakamu) dan senyum malu malu itu terpancar dan menunduk. Iqbaal menangkup pipi (namakamu) "Kok merah?Pake blush on kamu kemerahan (nam) hahaha" Ungkap iqbaal terkekeh.

"Kamu nih garagara nya!" Ucap (Namakamu) kesal, iqbaal semakin tertawa melihat tingkah malu (namakamu).

"Kamu pulang kapan?"

"Tadi pagi"

"Terus kok ngak bilang?"

"Kalo aku bilang, gak surprise dong"

"Titipan aku mana?"

Iqbaal menatap bingung kekasihnya, seinget iqbaal kekasihnya ini tidak memasan apapun dari iqbaal. Namun apa yang ditagih oleh gadis nya ini "Emang kamu nitip apa?".

(Namakamu) meninggalkan iqbaal berjalan kearah ruang tamu, dengan wajah yang di tekuk. Iqbaal semakin bingung, ia berjalan menyusul kekasihnya. Membuka room chat dengan kekasihnya namun tidak ada, sesuatu yang di pesan oleh gadis itu. "Kamu nitip apa sih yang? Kali aja aku lupa pas telfon kamu, soalnya aku cek di room chat kita gaada".

Pertanyaan iqbaal dijawab dengan, angkatan bahu acuh dari gadisnya itu. "Serius kamu nitip apa, takutnya ketinggalan di apartement aku".

"Yaudah kalo lupa gapapa"

"Kamu mah gapapa, nanti nya aku di cuekin"

"Lagian aku udah nitip dari awal kamu disana, kenapa harus di lupain"

True LoveWhere stories live. Discover now