(Namakamu) menunggu iqbaal yang akan menjemputnya. Hari ini iqbaal mengajak kekssihnya untuk ikut datang ke acara grand opening art installation, bersama tumitravel di main atrium senayan city. (Namakamu) sebenarnya ingin menolak ajakan iqbaal, dikarena kan hari ini iya akan menjemput devy yang baru pulang.
Iqbaal sebenarnya sudah tau pasti hari ini kekasihnya badmood dengannya, karena dirinya lah yang slalu mengajak kemanapun ia pergi. Entah hanya meeting atau pun latihan band bersama kedua temannya, atau hanya sekedar iqbaal yang minta makan siang bersama.
Sudah 5 menit ia berdiri di depan gerbang, iqbaal bilang sudah memasuki komplek rumahnya namun sedari tadi tidak kelihatan batang hidungnya. Kebisaan banget memang, (namakamu) disuruh menunggu di luar agar segera jalan ke sency.
Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.
Akhirnya mobil pribadi milik iqbaal terparkir di hadapannya sekarang, iqbaal membunyikan klaksonnya 1 kali. Kode agar (namakamu) segera masuk kedalam mobil, (namakamu) masuk dengan wajah yang tidak bisa di deskripsikan. Mata cantiknya tertutup oleh kacamata hitamnya, gadis ini memakai ripped jeans dan memakai jacket denim serta striped shirt, rambutnya ia biarkan tergerai rapih.
"Ngapain ngeliatin aku kaya gitu?" Tanya (namakamu) saat dirinya telah selesia memakai seatbeltnya.
"Kacamatanya bagus juga"
"Basi banget, cepetan jalan deh mendingan. Kamu mah demen banget ya ngaret"
"Ngaret ke acara mah gapapa, dari pada ibadah yang ngaret semesta" Iqbaal menyetir mobilnya, dan menuju senayan city yang tidak terlalu jauh dari rumah kekasihnya ini.
Mereka sudah sampai di lobby, seperti biasa iqbaal parkir valet service. Bisa (namakamu) lihat sudah ada kak omen dan bu dinda yang berdiri diluar sana, "Yuk?" Ucap iqbaal kepada (namakamu).
"Bentar, ini kan acara aku. Tapi kenapa kamu yang nervous,hmm?"
"Gatau, ini pertama kalinya kamu ngajak aku ke tempat terbuka yang aku tau bakalan banyak temen aku yang dateng..."
Iqbaal tahu yang dimaksud kekasihnya teman adalah para penggemarnya, "Yaudah kalo kamu mau disini bareng perigas valet aku sih gak ngelarang, dari pada kata kamu aku tukang ngaret lebih baik aku turun sekarang" Nada iqbaal santai dengan pembawaan wajahnya yang tampan itu, sekarang (namakamu) menaikan kacamatanya ke atas kepalanya dan menatap iqbaal memohon.
