Sebelas | True Love

3.2K 414 54
                                    

Mereka berempat sudah sampai di cafe ini sejak 1 jam yang lalu, menambahkan jenis makanan serta minuman sudah 2 kali. Rafto bilang disini tempat mereka semua kumpul, terkadang hanya beberapa saja yang bisa. Iqbaal pun bisa di hitung jari sejak kedatangannya kesini, yang sering tuh mereka bertiga danu, rafto, serta ari sempat berfikir memang mereka bertiga cowo tergabut kayanya.

"(Nam) live kek yuk" Ucap danu, namun (namakamu) dengan cepat menggelengkan kepalanya.

"Yaudah gue live di ig rafto aja atau ari" Usul danu, namun ari menolaknya "Hp gue lobet ntar"

"Yaila punya temen pelit amat, padahal guenya baik" Ucap danu.

"Pake hp gue aja nih, tapi jangan di ig gue" Usul (namakamu), "Mampus ari, cepet login ig lu" Ucap rafto, mau tidak mau ari memasukan username instagramnya beserta passwordnya.

Danu langsung memulai live instagram, mengarahakan kamera nya kearah dirinya dan (namakamu) dikarnakan ia memang duduk bersebelahan dengan (namakamu) "Hi followersnya ari" Sapa danu melambaikan tangannya ke kamera, (namakamu) menggeser badannya agar tidak terlihat di kamera.

Banyak komentar yang masuk dengan cepat , menyulitkan danu untuk membacanya. "Buset pelan pelan ngapa lu pada, gue bacain yang keliatan aja ya" Ucap danu.

"Nu ari mana?" Danu langsung mengubah kamera depan menjadi kamera belakang, menyorot ari yang sedang meminum. "Tuh ari" Ucap danu membuat ari tersenyum dan melanjutkan minumnya.

"Livenya barengan dong nu, sorot (namakamu), ari, rafto sekalian" Baca danu, dan langsung mengarahkan kameranya ketiga temannya.

"Aelah udah lah nu jangan live dulu, nanti aja di mobil" Ucap rafto, mendapat anggukan dari (namakamu) dan juga ari.

"Yaude guys nanti kita lanjut lagi, soalnya udah mau pulang nih" Ucap danu, mematikan live tersebut.

"Gila nu lu tadi asik sendiri, gatau malu emang" ucap ari mengambil ponsel (namakamu), ingin mengeluarkan instagramnya namun panggilan video call dari iqbaal masuk ke ponsel itu.

"(Nam) iqbaal" Ari menyerahkan ponsel itu, dengan cepat (namakamu) menerima panggilan itu dan tersenyum.

Bisa (namakamu) lihat, pria itu masih dengan keadaan berbaring dengan wajah khas bangun tidur, dengan rambut acak acakan. "Assalamualikum ale?" Ucap (namakamu)

'waalaikumsalam, kamu dimana (nam)? lagi di luar ya?" (namakamu) menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

"Di cafe sama temen kamu"

Iqbaal kaget ketika mendengar kata teman kamu "Siapa deh?" Ucap iqbaal, (namakamu) langsung menyorot danu di sebelah nya "Bay minjem pacarnya bentar.

'Woi nu kok bisa kenal cewek gue?! Pulang gak lo, berduaan aja setan!' Ucap iqbaal sewot membuat danu makin mendekatkan dirinya dengan (namakamu).

"Ganggu aja lu bay, udah (nam) matiin aja!" Ucap danu terkekeh sambil meledek iqbaal.

"Aku ga berdua kok bareng ari sama rafto juga" (namakamu) mengubah kamera depn menjadi belakang, 'Heh laki laki kerdus, balikkin cewe gue gak?!'

"Berisik aja lu bay!" Ucap rafto dan ari serempak, membuat danu terkekeh "Aku aman le sama mereka" (namakamu) memperhatikan raut wajah iqbaaal yang sudah tidak santai.

"Ale, aku pulang sekarang" Ucap (namakamu) membuat iqbaal sedikit tersenyum kearah gadisnya dan langsung mematikan panggilan tersebut.

"To pulang yuk" (namakamu) bangkit lebih dulu, danu yang melihat wajah (namakamu) terlihat santai namun raut matanya terlihat takut.

True LoveWhere stories live. Discover now