TiPat|True Love

2.9K 460 55
                                    

Iqbaal sudah berada di melbourne untuk melanjutkan kuliahnya, jakarta sedang ramai dengan berita virus covid-19 dan besok adalah hari pertama puasa yang akan dilaksanakan oleh semua umat muslim di seluruh dunia. Iqbaal untuk sementara waktu tinggal bersama keluarga temannya, dan disana sudah lockdown semenjak iqbaal kembali ke Melbourne. Sudah beberapa minggu juga mereka melakukkan video calling via zoom, iqbaal yang tidak bisa keluar dan (namakamu) juga harus berdiam diri dirumah bersama keluarganya.

Iqbaal lah yang lebih dulu menjalankan masa karantina disana, karena kondisi jakarta belum terkena dan di tempat ia tinggal sekarang sudah tersebar virus itu. Menjalankan aktivitas tanpa keluar dari rumah membuat iqbaal sedikit kesulitan, yang biasanya iqbaal akan pergi berkuliah sekarang harus berkuliah online. (Namakamu) yang slalu menasehati iqbaal agar tidak melanggar aturan yang di tetapkan di daerah sana, sekarang pun iqbaal tidak jarang juga untuk manasehati kekasihnya yang masih keluar sekedar untuk membeli cemilan.

"Dek ada paket lagi" teriak abi kepada adiknya yang sedang membantu dayu di dapur.

"Tolong terima mas, tangan aku lagi kotor" abi pun menerima paket itu, semenjak masa karantina adiknya ini sering sekali belanja online. Entah itu keperluan pribadi ataupun benda benda yang tidak masuk di akal. Baru kemarin adiknya membeli tanaman entah apa yang bentuknya seperti telur dan di rendam air, ada ada saja.

Abi melihat paket itu dan bingung dengan isi paket nya tertulis buah dan sayuran, dia membawa kotak yang lumayan besar kearah dapur "Ini apaan?" Tanya abi menatap adiknya.

"Sayur sama buah, kita kan gabisa keluar rumah jadi beli aja online...."

Abi menghela nafasnya dan ingin mengucapkan sesuatu namun adiknya sudah membuka suara lebih dulu "Aku juga udah bilang ke mamah, yakan mah?" (Namakamu) menatap dayu yang sedang sibuk menuangkan terigu ke wadah.

"Iya mas, mamah yang minta adek buat belanja kok" ujar dayu membuat (namakamu) memasang wajah sombongnya, abi bangkit dan berjalan meninggalkan dapur.

(Namakamu) membantu dayu hingga beberapa macam kue untuk dibagikan ke tetangga maupun teman dekat (namakamu) dan juga abi, sudah tradisi keluarga ini berbuat seperti itu. Walaupun dalam situasi karantina tapi silaturahmi tidak boleh terputus, nantinya mereka akan membagikan kerumah yang terdekat lebih dulu.

Sudah 4 jam juga (namakamu) tidak memainkan ponsel, dikarenakan ponselnya itu di tinggal di kamar. Sebelumnya ia juga sudah pamit oleh iqbaal, ketika iqbaal izin juga untuk mengerjakan tugas.

Semuanya sudah selesai, ia membersihkan tangannya lebih dulu. Lalu dia pamit lebih dulu ke kamarnya untuk mengambil ponsel dan sekalian bersih bersih juga, sekarang sudah menunjukkan pukul 2 siang. Keluarga nya akan pergi keluar untuk mengantarkan hampers ke tetangga dan teman terdekat lebih dulu, mereka tidak akan turun dari mobil dan berjaga jarak kepada yang lain.

(Namakamu) melihat ponselnya yang tidak ada notifikasi dari iqbaal, mungkin kekasihnya masih sibuk mengerjakan tugas. Dia memutuskan untuk mandi, saat langkah kakinya ingin masuk ke kamar mandi ponselnya berdenting berkali kali, sepertinya ada yang mengirimkan pesan berkali kali juga. Dia penasaran dan langsung melihat, ternyata dari iqbaal.

Ale♥️
•Assalamualikum semesta, udah kelar?
•Aku baru aja selesai ngirim tugas....
•Jangan cape cape ya sayang, besok kamu harus puasa
•Aku aja puasa disini hehehe....

Hi ale! Udah gasibuk, baru aja mau mandi•
Kamu tuh harus puasa juga, jangan budi•

•Eh kebetulan hahaha 😂😂😂
•Mau kemana kamu?
•Iyalah umur aku udah jalan 21 yakali budi

True LoveWhere stories live. Discover now