DuNa | True Love

2.4K 413 58
                                    

Mobil yang iqbaal kendarai melaju meninggalkan pekarangan rumah nya, Dia ingin mengantarkan (namakamu) untuk pulang. "Semesta..." (namakamu) berdeham menanggapi pangilan dari iqbaal "Kenapa?".

Iqbaal mengambil tangan kekasihnya untuk ia genggam erat "Kamu ada apa sama rafto?" (Namakamu) melirik iqbaal, ekspresinya yang datar ia sudah tau iqbaal pasti akan membahas ini.

(Namakamu) masih diam, hanya menatap iqbaal datar. Iqbaal tahu kekasihnya tidak bisa di situasi seperti ini, namun ia harus menyelesaikan nya dengan cepat. "Aku gak bakalan marah, cerita aja yang sebenernya"

"Gaada apa apa, aku juga gatau maksud nya dia ngirim chat kaya gitu."

"Tapi kamu masih ada rasa ke dia?" Damn! iqbaal bodoh sekali bertanya seperti ini, (Namakamu) langsung melepaskan genggaman iqbaal dan melipat kedua tangannya di depan dada.

"Apansih, gajelas banget pertanyaan nya!"

"Aku kan cuman nanya semesta.."

"Tapi aku gasuka, kamu kan tau aku gasuka bawa bawa orang lain ke hubungan kita!"

"Yakin? Bukannya kamu kemarin sempet bawa bawa vanesha di hubungan kita?!"

"Oh jadi kamu belain vanesha sekarang? Bener kan dugaan aku, kamu tuh masih ada rasa saama dia. Kenapa sih baal kamu gak pacaran aja sama dia?!"

"SEMESTA!!!!" Suara kencang iqbaal menyentak (namakamu), membuat gadis itu memilih membuang pandangannya ke arah jendela mobil dan menyenderkan tubuhnya di kursi mobil iqbaal.

"Kenapa kamu jadi kaya gini? Aku gasuka ya kalo lagi bahas masalah kamu, tapi kamu kaya gak terima gini!"

"Oh ya? Aku juga gasuka kalo kamu di cium vanesha bersikap biasa aja baal, itu tempat umum loh masa iya kamu diem aja, gak ada perlawanan" (Namakamu) tertaw remeh tanpa melihat wajah iqbaal, sudah bisa di pastikan wajah iqbaal pasti sekarang sedang marah.

Iqbaal masih diam beberapa saat hingga (namakamu) mulai melirik iqbaal yang fokus menyetir "Kamu terbiasa dengan perlakuan dia ya sekarang, entah itu yang tibatiba meluk, cium, seolah itu hal biasa bagi kamu. Sebenenya kamu anggap aku apa sih? Selingan kamu disaat vanesha gak sama kamu?"

"Cukup ya (nam), aku udah cape banget kalo kamu tetep bahas vanesha. Disini kita mau bahas kamu sama rafto bukan aku sama vanesha, lagian itu cuman sekedar cium bahkan aku gak ada ngegubris dia kok"

"Aku juga udah muak denger kamu yang bilang sekedar cium di depan umum dan itu biasa aja menurut aku, kalo gitu kita puter balik kenyataan. Kalo kamu yang mgeliat aku di cium sama rafto, dan aku bilang sekedar cium doang aku yakin kamu bakalan ngamuk gak bisa bersikap biasa aja kaya kamu ngomong"

"Sekarang gini ya baal, cewek mana yang mau dilarang larang sama cowok nya sedangkan so cowoknya malah ngelakuin hal hal yang sebaliknya. Kamu kan pinter, mikir!"

Iqbaal masih terdiam dengan kepala yang tertunduk,(namakamu) berusaha menenangkan dirinya sendiri. Terlalu sakit masih pagi sudah di ributkan dengan masalah seperti ini, membuat dada (namakamu) menyesak.

"Aku tau ini salah aku, tapi mohon jangan pernah nyerah sekarang"

"Aku gabilang kalo aku nyerah sekarang baal, tapi sewaktu waktu aku bisa aja nyerah" (namakamu) mengeluarkan air mata yang sedari tadi di tahan nya, iqbaal mengulurkan sebelah tangannya untuk menangkup pipi (namakamu) di sertai gerakan ibu jarinya yang mengusap air mata (namakamu) yang membekas.

True LoveWhere stories live. Discover now