TiTi | True Love

2.8K 473 50
                                    

Iqbaal memakirkan mobilnya di sebuah cafe yang tampaknya begitu ramai pengunjung, untungnya masih ada lahan parkir untuk mobilnya. Saat Iqbaal turun dan mengajak (namakamu) masuk kedalam cafe, gadis nya menahan tangan iqbaal.

"Katanya mau makan, ini udah sampe ko malah ditahan tahan sih?" Ucap Iqbaal, memperhatikan kekasihnya yang menahan tawa.

Akhir nya tawa itu meledak, hingga Iqbaal mengerutkan keningnya bingung "Aku lagi gak ngelucu, kenapa ketawa sih? Kamu ngerjain aku ya?" Tuduh Iqbaal.

"Kamu sok tau banget sih, aku gak bilang kalo cafe ini jual nasi bebek yang aku maksud kan? Kenapa kamu pede banget ngajak aku kedalem hahaha" (namakamu) terkik geli melihat iqbaal yang menggaruk lehernya yang tidak gatal, pacarnya ini salah tingkah?

"Terus aku salah? Kamu kan yang nyaranin parkir disini!" Iqbaal mengajak (namakamu) agar tidak menghalangi pengunjung lain yang akan masuk kedalam cafe.

(Namakamu) tanpa banyak omong, mengajak iqbaal untuk menyebrang jalan, menuju warung makan pinggir jalan yang hanya memakai terpal. Menyuruh iqbaal untuk duduk di hadapannya, dia menempati kursi panjang.

"Mas nasi bebek 2, yang satu pedes, yang satunya...." (Namakamu) melirik iqbaal, dan iqbaal pun langsung melanjutkan obrolan (namakamu) dengan penjual itu "sedeng aja mas" penjual itu menganggukan kepalanya dan melanjutkan tugasnya, membantu temannya yang sedang melayani pembeli lain.

(Namakamu) menopangkan pipinya sambil memperhatikan iqbaal, dia melayangkan tangannya untuk mengelus pipi iqbaal yang sedang menunduk memainkan ponselnya.

"Kamu tau gak kenapa aku ngajak makan nasi bebek disini?" Tanya (namakamu).

Iqbaal menggelengkan kepalanya sebagai jawaban "Pertama kali aku makan ini diajak mas abi, katanya ini tempat mas abi kalo lagi galau sih. Dia sering ngobrol sama bapak nya mas tadi, dari mas abi sekolah sampe sekarang mau sidang kuliah mas abi slalu kesini kalo lagi galau. Tapi semenjak bapak nya sakit mas abi kesini terus minta anterin mas tadi buat ketemu bapaknya, kalo kata mas abi dia udah anggap bapak itu kaya kakek nya mungkin karena udah tua kali ya"

Iqbaal menganggukan kepalanya, seolah paham yang dimaksud gadis dihadapannya "Mas tadi anak nya?"

"Iya udah punya anak satu, kalo yang lagi goreng itu mantu nya si bapak"

"Namanya siapa kalo boleh tau?"

"Kalo gak salah, si mantu namanya gilang terus anaknya si bapak namanya reyhan sepantaran mas abi tapi dia gak bisa kuliah masalah ekonomi. Terus dia nikah deh sama pacarnya" bisik (namakamu) kepada iqbaal, agar tidak terdengar oleh penjual.

"Mbak ini pesananya, tumben gak sama abi mbak?" Ucap reyhan penjual nasi bebek.

"Makasih ya mas, mas abi lagi sibuk jadi aku ngajak dia aja. Kenalin ini iqbaal mas..." Iqbaal mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan, dan tersenyum.

"Siapa yang gak kenal dia mbak, saya pernah nonton mas iqbaal di bioskop bareng istri saya" penjual itu mengulurkan tangannya berjabat tangan dengan iqbaal.

Tak lama, hanya sebentar lalu penjual itu melepaskan jabatan tangan lebih dulu. Lalu dia berpamitan untuk melanjutkan kerja, mereka berdua menikmati satu piring nasi bebek dengan porsi yang standar. Di suapan pertama iqbaal benar benar dibuat kagum, rasanya beda tidak seperti rasa nasi bebek yang pernah ia makan. Hingga suapan terakhir iqbaal masih terlihat bersemangat menyuap nasi itu, tidak memperdulikan orang orang yang datang memperhatikan dirinya.

True LoveHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin