Eps. 3

372 138 266
                                    

Perjalanan mengitari kampus sudah berakhir

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Perjalanan mengitari kampus sudah berakhir. Sekarang semua mahasiswa tengah beristirahat di kantin, termasuk Emely, Roland, Alice, Lucy, dan Carlos. Mereka sudah sibuk dengan santapannya masing-masing.

"Ini sangat lezat!" Carlos, pemuda asal Rusia itu sampai menyeruput makanan yang bercampur mi dengan keras dan meminta tambahan lagi. Hal itu membuat yang lain menatapnya dengan menahan tawa.

"Kalau kau ingin makan itu lebih banyak, datang ke rumahku saja. Jangan sampai kau mempermalukan kita di sini!" desis Lucy menyenggol lengan Carlos karena dia terlihat sangat kampungan.

"Memangnya di sini kau tinggal di mana, Car?" tanya Alice, karena ia sudah tahu sedikit cerita tentang Carlos yang mengatakan dirinya hanyalah pendatang di negeri ini.

"Di rumah pamanku, daerah Galway."

Emely hanya menyimak pembicaraan mereka tanpa ada niat untuk bergabung. Ia kelihatan sedang dalam posisi tidak nyaman karena sesuatu yang sedari tadi ia rasakan. Gadis itu terus memijat pelan pada pergelangan tangan yang terasa pegal, lebih tepatnya pada bagian tanda lahir. Ia tidak tahu kenapa pergelangan tangannya bisa sepegal itu. Bahkan, sekarang rasa pegal itu berubah menjadi rasa sakit yang mulai menghantam.

Auwh ... kenapa ini? Sakit sekali ....

"Apa kalian tidak ingin tahu tempat tinggalku dan Emely, hah?" kilah Roland memasang wajah masam dan merangkul Emely dengan sunggingan percaya diri.

Carlos, Lucy, dan Alice saling menatap satu sama lain setelah melihat tingkah Roland barusan. "Apa kalian berdua tinggal satu rumah?" pekik Lucy mendelik.

"Tidak, kita tinggal di apartemen yang berdekatan. Iya, 'kan, Sayang?" cakap Roland lalu menarik dagu Emely untuk menolehkan wajahnya agar lebih dekat. Emely hanya mengangguk tanpa peduli apa yang dibicarakan. Dia masih sibuk menahan rasa sakit dan berusaha untuk tetap terlihat baik-baik saja.

"Kalian sepasang kekasih?" tanya Alice memastikan. Roland mengangguk dengan cepat, tapi tidak dengan Emely. Sepertinya dia tidak mendengarkan pertanyaan Alice tadi dan itu malah membuat Alice tertawa terbahak-bahak.

"Lihat, Emely tidak sependapat denganmu, berarti kau hanya mengaku-aku saja menjadi kekasihnya."

"Astaga! Kau harus banyak belajar dariku. Walaupun diriku ini masih tidak laku, setidaknya aku tidak mengaku-aku menjadi pacar orang sepertimu," pungkas Carlos diiringi tawanya yang mengejek.

Sedangkan, Emely hanya memberi cengiran kuda dan mengangguk-angguk sebagai respons seadanya. Ia masih melakukan pemijatan pada pergelangan tangan dengan kencang. Namun, itu sia-sia. Kini pergelangan tangannya malah terasa panas dan Emely mulai panik karena hal itu. Dia hanya bisa mengibas-ngibaskan tangannya untuk memberi angin.

Kedua alis Roland menyatu setelah melihat raut gelisah di wajah kekasihnya, apalagi mendengar napas Emely yang menderu sangat cepat. "Em, kau kenapa? Kelihatannya kau sangat tidak tenang."

Eliminate A Curse [COMPLETE]√حيث تعيش القصص. اكتشف الآن