Eps. 18

106 29 80
                                    

Entah sampai kapan pengaruh serbuk ganggang hijau itu akan bertahan, tapi sekarang Emely dan Chris masih bisa bernapas di dalam air. Namun, Emely juga harus mempersiapkan diri jikalau nanti efek dari serbuk itu mulai berhenti.

"Kita sudah sampai," kata Sang Pangeran Ikan.

Chris mengedarkan pandangan, ia menatap ke segala penjuru dasar lautan yang hanya dipenuhi tumbuhan laut dan batu karang. Sama sekali tidak ada istana di sana.

"Kau yakin ini tempatnya?" tanya Emely pada Eric untuk memastikan.

Eric terdiam sejenak seraya menunduk dalam, ia terlihat sedih. "Ya, inilah istananya. Istana yang sudah hancur dan musnah."

"Maksudmu?" delik Emely.

"100 tahun lalu Istana Duyung diserang oleh kerajaan bagian selatan karena memperebutkan daerah pesisir pantai di dekat Pulau Magland. Kerajaan Duyung sama sekali tidak ada persiapan apa pun. Karena serangan mendadak itu, mereka akhirnya kalah dan bahkan istananya sampai hancur tidak tersisa," jelas Eric, "maaf sebelumnya tidak memberi tahu kalian terlebih dulu. Aku pikir kalian tidak akan percaya sebelum melihatnya langsung."

Tubuh Emely seketika melemas. Harapan untuk menghilangkan kutukannya kembali terancam. "Lalu, bagaimana dengan Putri Duyungnya?"

"Dia ... tewas." Jawaban Eric membuat Chris dan Emely tercengang.

"Kalau begitu, bagaimana aku bisa mengambil sisir kunci emas dari balik rambut Putri Duyung?" Raut wajah Emely langsung berubah gelisah.

"Astaga! Untuk apa kau mengambilnya? Itu adalah senjata sakti sang putri untuk menjaga dirinya sendiri," kejut Eric. Namun, Emely malah terdiam dengan ekspresi yang sulit diartikan.

"Baiklah, tidak apa kalau kau tidak mau mengatakannya. Aku akan tetap mengantar kalian ke tempat peristirahatan abadi sang putri. Kuperingatkan sekali lagi, kunci sisir emas itu adalah benda kesayangan Putri Duyung yang sangat sakti. Maka, aku tidak tahu apa yang akan terjadi setelah kau berhasil mendapatkannya. Jadi, tetaplah berhati-hati."

Mereka pun akhirnya berenang kembali dan berujung pada sebuah gua kecil yang dipenuhi mutiara berkilau. Ketiganya langsung memasuki bangunan tersebut dan terpampanglah peti emas yang di dalamnya terdapat seorang wanita cantik sedang tertidur pulas.

"Jadi ... ini Putri Duyung? Astaga, cantik sekali. Padahal dia sudah meninggal satu abad lalu, tapi wajah dan tubuhnya tidak termakan waktu sedikit pun." Mata Chris sampai berbinar kala melihat Putri Duyung itu secara langsung.

Sementara Emely hanya diam, dia terus menatap tubuh Putri Duyung dengan kagum, tetapi raut kesedihan pun kini juga hadir di wajahnya. "Maafkan aku, Putri. Aku harus mengambil benda kesayanganmu. Aku mohon, izinkan aku untuk menggunakannya." Setelah mengucapkan itu, Emely langsung meraih tubuh Putri Duyung untuk merubah posisinya agar terduduk, tentu saja dia dibantu oleh Chris dan Eric.

Emely mulai menyingkap rambut merah sang putri dan seketika ia melihat benda dengan pancaran sinar yang sangat indah. Itu adalah sisir kunci emas yang harus Emely dapatkan.

 Itu adalah sisir kunci emas yang harus Emely dapatkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Eliminate A Curse [COMPLETE]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang