Eps. 13

125 33 126
                                    

Sekarang Mr

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Sekarang Mr. Ex sedang fokus menatap patung Madam Nixon di perpustakaan tua. Matanya menelisik jeli penuh konsentrasi tepat pada mata patung itu. Kedua telapak tangannya saling berputar pelan, lalu seberkas cahaya hijau mulai tercipta dari lingkaran tangan tersebut. Itulah sebuah ritual yang ia lakukan untuk mengambil buku XVIII dari jarak jauh.

Akan tetapi, hambatan terus Mr. Ex rasakan. Ia bahkan sampai tersungkur saat sesuatu yang janggal mengganggu perjalanan kembalinya buku itu.

"Ada apa ini? Bukunya semakin berat. Oh, tidak! Jangan-jangan dia sudah berhasil masuk ke dalam buku itu? Sial!" Pria tua itu menggeram. Dia berpikir semua usahanya telah gagal. Ia tidak tahu kalau bukan Emely yang sudah terseret ke dalam buku tersebut, melainkan anaknya sendiri. 

ΦΦΦ

Tepat pukul sepuluh pagi, gadis yang tampak lelah itu telah sampai di apartemen setelah dari rumah sakit menemui Carlos. Ia sengaja kembali untuk mengisi perutnya yang lapar dan men-charger ponsel sebelum ia mencari Alice. Buku XVIII pun telah ia temukan tergeletak tepat di pinggir jalan saat perjalanan pulang.

Setelah beberapa menit, gadis itu mulai bersiap untuk pergi mencari sahabatnya. "Aku pasti akan menemukanmu, Alice," ucap Emely seraya berjalan keluar kamar.

Namun, tepat saat tangan Emely hendak memutar knop pintu, tiba-tiba gerakannya terhenti. Ia langsung mengalihkan pandangan pada kotak berwarna biru yang berada di meja nakas, itulah tempat buku XVIII disimpan. Seketika hatinya kembali bergemuruh, meronta ingin segera mencari tempat bernama Invizibila. Akan tetapi, ia harus tahu sekarang ini bukanlah waktunya.

Selanjutnya entah apa yang terjadi pada Emely, ia malah berbalik lalu menghampiri kotak itu dan membukanya dengan tak sabaran. "Aku harus tetap membawa buku ini ke mana pun aku pergi," ujarnya semangat.

Ia kembali membuka pintu kamar dan menuruni tangga dengan terburu-buru, sampai aksinya yang hendak memasukan buku XVIII ke dalam tas pun malah terhambat.

Buku tersebut malah terjatuh begitu saja, terpantul dari anak tangga satu ke anak tangga yang lain di bawahnya. Membuat buku itu berakhir tergeletak di lantai bawah.

"Astaga! Em, tenanglah." Emely menarik napas lalu mengembuskannya perlahan, ia mencoba untuk mengatur dirinya sendiri, tapi sepertinya itu tidak berhasil.

Getaran bak gempa kecil tercipta tepat saat kakinya kembali melangkah. Emely terkejut dengan hal tersebut, ia tidak sempat menyeimbangkan tubuh dan akhirnya ikut terjatuh. Tubuhnya terguling dari tangga dan berakhir tersungkur di lantai bawah juga.

"Auwh ...." Ringisan seketika terdengar. Ia tidak sadar bahwa pergelangan tangannya sedang bersentuhan dengan bola kristal yang terdapat pada cover buku XVIII. Tanda lahirnya kini telah menyatu dengan benda itu. Secara tak sengaja Emely sudah membuka pintu menuju dunia lain yang tidak pernah ia duga.

Eliminate A Curse [COMPLETE]√Donde viven las historias. Descúbrelo ahora