Eps. 26

87 22 32
                                    

"Siapa kau? Apa maksudmu kalau Planet Theor jarang menjumpai malam?" Emely langsung melontarkan pertanyaan pada seorang pria yang berhasil mengejutkannya

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

"Siapa kau? Apa maksudmu kalau Planet Theor jarang menjumpai malam?" Emely langsung melontarkan pertanyaan pada seorang pria yang berhasil mengejutkannya. Pakaian orang itu tampak tertutup dengan bahan yang tebal.

Pria itu pun mendekat seraya menjawab, "Aku Willard, seorang astronot dari Invizibila." Suaranya terdengar dari balik helm luar angkasa yang juga ia kenakan. "Di planet ini waktu siang hari lebih panjang. Sementara malam hari hanya datang sebentar."

Bola mata Chris hampir saja keluar mendengar penuturan tersebut. "Kau pasti bergurau!" serunya.

Sesaat setelah Chris berucap, tiba-tiba suasana berubah secepat kilat. Langit biru cerah kini tergantikan oleh hitam pekat. Hanya ada setitik cahaya yang terpancar di atas sana, yaitu dari sebuah bulatan seperti bulan cincin. Entah itu benda langit atau apa sebenarnya. Selang beberapa detik, sebuah jalur layaknya petir kini datang menerpa bulatan cincin tersebut. Menciptakan gemerlap jingga di tengah kegelapan.

"Ada apa ini?" tanya Emely. Peristiwa yang ia saksikan memang menakjubkan, akan tetapi semua itu di luar logikanya.

"Ini yang kumaksud. Malam telah tiba dan akan berlangsung selama beberapa menit ke depan," imbuh Willard.

Sontak Emely terkejut. Malam yang mendadak datang seperti ini membuatnya tidak bisa berpikir. "Bulan Kristalnya! Lalu di mana Bulan Kristal itu?" Ia sungguh panik. "Gulita sudah datang, tapi kenapa cahaya dari Bulan Kristal belum terlihat?"

"Karena cahaya jingga dari atas sana masih ada." Willard menatap lekat langit gelap bercampur garis jingga itu.

"Maksudmu?"

"Gelap yang kita lihat sekarang bukanlah gelap yang sesungguhnya, karena masih ada sorotan jingga di atas sana. Cahaya Bulan Kristal akan terpancar beberapa detik sebelum malam raib. Karena gulita yang sebenarnya akan hadir tepat pada saat itu, tanpa adanya secercah cahaya sedikit pun. Maka di saat itulah, tajamkan pandanganmu untuk melihat di mana letak cahaya dari Bulan Kristal."

Tangan Chris spontan menepuk jidatnya sendiri. "Jadi, maksudmu waktu pancaran cahaya dari Bulan Kristal itu tidak banyak?"

Willard mengangguk.

"Baik, tidak masalah. Kita harus fokus, Chris. Jangan sampai waktu yang tidak banyak itu terbuang sia-sia," kata Emely menatap Chris cukup lama. Ia bermaksud untuk meyakinkan pria itu.

Tak lama, guratan jingga dan bulan cincin di langit sana perlahan memudar berakhir sirna. Gulita yang sesungguhnya telah tiba. Ketiga mata manusia itu langsung fokus meneliti keadaan sekitar, siap menyaksikan cahaya yang akan datang.

Benar apa yang dikatakan Willard, cahaya putih kini tiba-tiba hadir menyorot vertikal dari bawah menuju langit seolah tengah membelah. Membuat silau pandangan sehingga mereka tidak benar-benar fokus mencari sumber cahaya tersebut. Hanya sepersekian detik, cahaya dari Bulan Kristal itu kini sudah lenyap. Langit pun kembali normal seperti sediakala .

Eliminate A Curse [COMPLETE]√Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon