Eps. 5

264 96 205
                                    

Panorama kota di sore hari memang selalu memanjakan mata

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Panorama kota di sore hari memang selalu memanjakan mata. Ia tak pernah surut memberikan ketenangan di setiap penglihatan. Apalagi dengan hamparan danau yang menambah suasana kesejukan.

Gedung yang menjulang tinggi pun tak luput melengkapi keindahan sore itu, mereka berjejer rapi mencakar langit yang tinggi. Ditambah adanya background senja yang memantau dari pelupuk barat, menampakan separuh matahari yang akan menyusup undur diri.

Semua itu kini tengah dirasakan oleh Emely, Alice, dan Lucy yang sedang berbincang ria di salah satu taman di tepi danau. Ketiganya baru saja menghabiskan waktu dengan mencari bekal untuk persiapan camping esok hari. Namun, mereka memutuskan untuk menyaksikan terlebih dulu senja sore ini.

"Em, Roland tidak marah jika kau terus bersama kami?" tanya Lucy sembari memasukan makanan ringan ke mulutnya.

Emely menggeleng dengan tatapan masih sibuk pada layar ponsel yang sedang ia genggam. "Aku bosan jika terus bersama Roland. Lagipula, ini waktunya aku bersama kalian." Emely menimpali dengan tawa yang mengekor di akhir ucapannya.

"Tapi sedari tadi kau malah sibuk dengan ponsel itu." Perkataan Alice membuat jemari Emely yang sedang berkutat pada keyboard di ponselnya terhenti.

Tanpa izin, Lucy membaca sederet kalimat yang terpampang di layar ponsel gadis itu. "Apa penyebab keanehan yang terjadi pada tubuh manusia?"

Penuturan Lucy membuat sang empu terperanjat dan langsung memasukkan ponselnya ke dalam saku hoddie yang ia gunakan. "Lucy, kau sangat tidak sopan mengintip ponsel orang lain seperti itu!"

"Kau searching itu untuk apa, Em?" Dengan santai Lucy bertanya tanpa menghiraukan teguran Emely tadi.

"Bukan apa-apa. Itu hanya ... situs yang tidak sengaja kubuka," papar Emely dengan wajah datar.

Lucy sedikit mengembuskan napas lalu berucap, "Aku kira ada sesuatu yang terjadi padamu, sehingga kau mengunjungi situs seperti itu."

"Tentu saja tidak. Kau lihat sendiri, aku tidak kenapa-kenapa, 'kan?" Gadis berambut pirang itu menggerakan tubuhnya pelan agar Lucy percaya bahwa dirinya baik-baik saja.

"Tunggu, tunggu! Itu apa, Em?" Alice meraih kedua tangan Emely dan melihat sesuatu pada pergelangan tangannya. Tanda bergaris yang membentuk sebuah pola aneh terukir di sana, terlihat seperti sebuah tulisan tangan biasa tapi ini sangat berbeda.

 Tanda bergaris yang membentuk sebuah pola aneh terukir di sana, terlihat seperti sebuah tulisan tangan biasa tapi ini sangat berbeda

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Eliminate A Curse [COMPLETE]√Where stories live. Discover now