Eps. 32

70 22 44
                                    

Perjalanan mereka sudah berlangsung sejak satu jam lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perjalanan mereka sudah berlangsung sejak satu jam lalu. Selama itu pula gatal pada tato gadis itu belum juga sirna, tetapi hal tersebut tidaklah menjadi hambatan. Kini sebuah aliran sungai yang cukup deras tengah menghadang. Ketiganya sudah mencari akses lain, tetapi tidak ada jalan untuk sampai ke tempat seberang selain melalui sungai tersebut.

"Bagaimana caranya kita melewati sungai ini?" Gadis berambut pirang tampak bingung.

"Dengan benda ini." Willard tengah menggenggam seutas tali tambang yang menjuntai dari pohon besar di pinggir sungai. "Kurasa ini cukup kuat."

"Maksudmu kita akan menyeberangi sungai dengan bergelantung pada tali itu?" Pertanyaan Chris langsung diangguki oleh Willard. "Tidak! Itu berbahaya. Bagaimana kalau tali tersebut putus dan kita malah terjatuh ke sungai?"

Lawan bicaranya terdengar menghela napas kasar. "Aku sudah memeriksanya. Percayalah, tali tambang ini cukup kuat untuk menahan beban tubuh kita."

"Sudah! Jika kita tidak mencoba, maka kita tidak akan tahu hasilnya." Emely mendekati Willard. Ia segera meraih tali tambang itu. "Biar aku yang mencobanya terlebih dulu."

"Em, kau jangan nekad! Pasti ada cara selain ini!"

Seruan Chris tidak didengarkan oleh gadis itu. Emely malah sibuk memegang tali tersebut dengan kencang. Sebelum dia benar-benar beraksi, embusan napas penuh percaya diri tampak menyertainya. Ia terlihat sedikit takut, tetapi ia berpikir kalau ketakutan hanya akan menjadi penghalang.

Emely memundurkan tungkai beberapa langkah untuk mengambil ancang-ancang. Dia kemudian berlari keras, kedua tangannya tertumpu pada tali tambang dengan kuat. Tepat saat di pinggir sungai, ia pun secepatnya langsung melompat. Hanya dengan satu kali hentakan, kini tubuhnya bergelayut mengayun melintasi sungai tersebut. Dengan gerakan gesit, Emely langsung melepaskan tali itu yang kemudian membuatnya terlempar ke semak-semak di hutan seberang sungai, pendaratannya cukup buruk. Tali tambang itu pun kembali terayun ke tempat semula.

Gadis itu langsung bangkit sembari membersihkan dirinya yang sedikit kotor. Sementara kedua pemuda di sana malah tak berkutik melihat tindakan Emely barusan. "Hei! Cepatlah seberangi sungai ini, atau kalian akan aku tinggal," ancamnya.

Kedua pria itu pun langsung bergelayut menyeberangi sungai secara bergantian. Untung saja, mereka berhasil dan tidak ada kendala apa pun. Setelah berjalan tak jauh dari sungai, kini mereka berpapasan dengan sebuah gerbang besar yang menjulang. Gerbang tersebut tampak berkarat dan usang. Warna keemasan dari benda itu juga terlihat pudar.

"Will, apa kita sudah sampai di Kota Zhiprotya?" tanya Emely.

"Tidak, ini adalah pintu masuk Kota Pyndors. Kota yang ditinggalkan. Dan sekarang tempat ini menjadi kosong, hanya para pemilik kekuatan yang datang untuk bersemedi."

Kerutan di kening pria berambut coklat kini terbentuk. "Bukannya tujuan kita pergi ke Kota Zhiprotya? Lalu kenapa kita malah sampai di kota lain? Jangan bilang kalau kita tersesat?" Chris berdecak dengan tatapan menyelidik pada pria di dekatnya. Karena Willard-lah yang memandu perjalanan mereka.

Eliminate A Curse [COMPLETE]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang