Eps. 9

147 42 125
                                    

Emely kini sudah berubah menjadi sosok mengerikan itu lagi

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Emely kini sudah berubah menjadi sosok mengerikan itu lagi. Dia terbang dengan menembus atap perpustakaan tanpa kesulitan. Tubuhnya yang terasa ringan membuat Emely bebas melayang sembari menjerit layaknya sedang merasa kesakitan yang luar biasa. Hingga pada akhirnya, dia mendarat di balkon apartemen dengan aman.

"Astaga!" Emely terkejut setelah melihat dirinya dari pantulan kaca jendela. Mata dan mulutnya yang menyala serta tulang wajah yang menonjol membuat Emely enggan menatap lama dirinya sendiri.

"Kenapa wajahku sangat menakutkan?" Gadis itu terlihat panik, ia terus mengusap wajah dan meneliti setiap inci tubuhnya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Kenapa wajahku sangat menakutkan?" Gadis itu terlihat panik, ia terus mengusap wajah dan meneliti setiap inci tubuhnya.

"Jadi ... saat di hutan aku berubah menjadi seperti ini?" lirihnya seraya menunduk. Bendungan air bening di mata indah itu mulai berlinang, dia merasa dirinya sangat aneh dan tidak seberuntung orang-orang.

Kakinya yang semakin lemas berakhir ambruk, membuat dirinya terduduk lesu. Emely menangis dalam diam, lagi-lagi gejolak amarah dan kesedihan ingin ia lampiaskan pada apa pun yang dilihatnya. Namun, semua itu akan percuma. Ia hanya mampu menjerit sekuat tenaga di gelapnya malam yang telah membuatnya sengsara.

Beberapa menit Emely bergulat dengan cairan dari matanya, hingga ia baru sadar dengan buku XVIII yang berhasil ia bawa. Sontak Emely segera menghapus air mata itu dengan gusar.

"Semoga saja buku ini dapat membantuku," katanya percaya diri.

Dengan tangan yang dihiasi kuku panjang nan hitam, Emely membuka buku itu secara perlahan. Pada halaman pertama ia tidak menemukan tulisan apa pun, hanya terdapat gambar yang menyerupai tanda lahirnya dan sebuah kalung yang terlukis di sana.

"Apa tanda lahirku ada hubungannya dengan ini?" Emely mulai diserang rasa penasaran yang tinggi.

Gadis itu kembali membuka halaman berikutnya dan terlihat deretan huruf dalam bahasa Irlandia yang sepertinya tertulis dari cairan tinta hitam pada zaman dahulu. Warna kertasnya pun kusam dan terdapat beberapa bagian yang robek di sana, tapi tulisannya masih tetap bisa terbaca. Ditambah Emely cukup mengerti tulisan Irlandia.

Sorotan cahaya dari mata Emely mulai menajam. Dengan saksama ia membaca tulisan tersebut tanpa bersuara. Kuku panjang pada jari telunjuknya pun ikut membantu mengarah pada tulisannya. Ternyata, halaman ini menjelaskan tentang makhluk yang bernama Banshee.

Eliminate A Curse [COMPLETE]√Donde viven las historias. Descúbrelo ahora