Eps. 4

314 126 244
                                    

"Em, ada apa denganmu? Kenapa dari tadi kau hanya diam saja? Tidak seperti biasanya," tanya Roland

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

"Em, ada apa denganmu? Kenapa dari tadi kau hanya diam saja? Tidak seperti biasanya," tanya Roland. Ia melihat sikap sang kekasih sangat berbeda dari sebelumnya. Padahal, setiap Roland datang, Emely selalu riang dan banyak bicara.

"Mungkin itu hanya perasaanmu saja." Emely berujar disertai senyum palsu.

Pemuda di hadapannya tetap tidak percaya. Ia sangat yakin kalau Emely sedang menyembunyikan sesuatu. "Hm ... oke." Roland mulai mendekati gadis itu, ia berniat memeluknya. Namun, gerakan Roland malah berhenti setelah melihat sedikit tanda hitam di balik lengan baju Emely.

"Em, apa ini?" Tanpa Emely duga, Roland membuka lengan bajunya dan melihat dengan jelas gambar itu. "Tato? Sejak kapan kau memakainya?" lanjut pria itu

"Roland! Apa-apaan kau?" Emely memekik sambil mendorong tubuh sang pacar begitu saja, dengan segera ia menutup kembali lengan bajunya.

Roland mengernyit. "Kau marah hanya gara-gara aku melihat itu?" Dia sungguh terkejut karena sikap Emely yang berlebihan. Namun, gadis yang tampak diselimuti raut gelisah itu hanya membisu dan cukup untuk memberi jawaban atas pertanyaan Roland tadi.

Tatapan sinis Roland masih terkunci pada wajah gadis di hadapannya, ia terlihat emosi. "Kau berangkat ke kampus sendiri saja." Pria itu melangkah lebar meninggalkan Emely yang masih sibuk mencari alasan.

"Roland, tunggu!" Untung saja pemuda yang memiliki rambut halus di dagunya itu masih mau mendengarkan seruan kekasihnya. Ia menghentikan langkah walau tanpa menoleh sedikit pun. "Maaf, aku tidak bermaksud seperti itu. Aku ... hanya takut kalau kau marah setelah melihatku memakai ini," lirih Emely dengan ragu.

"Kau yakin?" Roland berbalik dengan tatapan menyelidik.

Gadis itu hanya mengangguk dengan mimik yang masih takut. Sementara pria yang barusan hendak pergi kini kembali berjalan mendekati Emely dengan tatapan menyeringai, membuat kekasihnya semakin yakin kalau Roland benar-benar marah besar.

"Tato yang unik, aku suka." Itulah bisikan yang keluar dari mulut Roland tepat di telinga gadisnya. Emely mengembuskan napas lega karena ia berhasil membuat Roland percaya.

Jadi ... ternyata ini benar tato, batin Emely meyakini bentuk hitam pekat di lengannya.

"Sudah, kau jangan gelisah seperti itu. Tenang saja, aku tidak jadi marah padamu." Roland tersenyum manis seraya mengecup birai gadis itu lembut. 

Akan tetapi, pikiran Emely sekarang malah tertuju pada tempat pembuatan tato. Kenapa ia baru memikirkan tentang hal itu?

"Di tempat pembuatan tato bisa juga untuk menghapus tato, bukan?" tanyanya dengan wajah polos. Roland langsung mengangguk cepat mendengar itu. "Ya sudah, sekarang kita pergi ke sana."

"Untuk apa? Membuat tato lagi?" terka Roland menautkan kedua alis.

"Menghapus tato ini!" Emely menegaskan kalimatnya sembari menarik tangan Roland untuk segera pergi.

Eliminate A Curse [COMPLETE]√Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt