Eps. 19

113 27 87
                                    

Kini Emely dibuat terkejut, ketiga makhluk kecil tadi datang kembali dengan membawa Bangsa Dwarf yang lain. Bagai semut yang tengah mengerubungi gula, itulah yang Emely lihat. Jumlah mereka sangatlah banyak.

"Lihat, kami membawa semua penduduk Laputa untuk membantumu. Kami memang makhluk kecil, tapi kami penolong dan pekerja keras," tutur Klipu yang berlaga seperti pemimpin.

"Apa yang akan kalian lakukan?"

"Kami akan membuatkanmu rakit. Apalagi jumlah kami hampir 5000 Dwarf, itu akan jauh lebih mudah dikerjakan," jawab Blipu yang diangguki oleh seluruh Dwarf lainnya.

Emely membulatkan mata mendengar jumlah mereka yang sebanyak itu. "Ya ampun, terima kasih banyak. Maafkan aku yang sudah merepotkan kalian."

Semua Bangsa Dwarf mulai bekerja, ternyata mereka sudah membawa peralatan. Seperti bambu, tali, alat pemukul, dan sejenisnya. Mereka sangat antusias melakukan itu dengan penuh kesenangan. Saat menggotong bambu besar pun, Bangsa Dwarf mengerjakannya sambil bernyanyi riang. Membuat Emely tersenyum bahagia melihatnya.

"Kalian dapat dari mana bambu besar itu? Bukannya semua yang ada di pulau ini berukuran kecil?" tanya Emely bingung.

"Pulau Liliput telah bekerja sama dengan beberapa pulau besar lainnya. Penghuni di sana akan memberi jika kami meminta. Ya, seperti sekarang ini," jelas Tlipu.

Tak mau kalah dari Bangsa Dwarf, akhirnya Emely juga ikut terjun membuat rakit itu, walaupun pergerakannya harus sengaja diperlambat dan hati-hati. Karena jika tidak, Emely akan merusak semuanya, karena tubuh gadis itu lebih besar dari mereka.

ΦΦΦ

"Chris, mari kita pulang. Percayalah, Emely pasti baik-baik saja di mana pun dia berada," kata Zlic berusaha untuk menenangkan pria yang sedari tadi menampilkan raut wajah gelisah.

Akan tetapi, Chris tidak meresponsnya, dia sibuk memandang lautan lepas. Hatinya bergeming terus mengharapkan Emely datang, entah kenapa dia sangat takut terjadi sesuatu pada gadis itu.

Bangsa Scowf yang satu ini juga merasakan apa yang sedang Chris rasakan. Namun, dia juga tidak bisa hanya menghabiskan waktu di sini saja. Langit sudah gelap dan Zlic harus melanjutkan pekerjaan lain di Orycus. "Silakan jika kau tetap mau di sini, tapi aku tidak bisa menemanimu."

"Pergilah," celetuk Chris tanpa menoleh sedikit pun.

Zlic mulai mengayunkan kaki perlahan. Hati kecilnya memang tidak tega meninggalkan Chris sendirian, tapi apa boleh buat, sebagai kepala Kota Orycus dia sibuk melakukan banyak hal.

"Dia datang!" seru Chris antusias.

Zlic berbalik, matanya menangkap sebuah rakit yang ditumpangi oleh seorang gadis cantik. "Sudah kupastikan dia pasti akan aman," gumamnya tersenyum lebar. Garis tengah di bibirnya muncul sangat jelas.

"Kalian di sini?" tanya Emely setelah rakitnya berhasil mendarat di pinggir pantai. Netranya menatap bingung ke arah Chris. "Kau selamat?" lanjutnya.

"Ya, Zlic menyelamatkanku dengan kekuatannya."

"Lalu, bagaimana dengan Eric?" Emely kembali bertanya.

"Eric juga aman, dia sudah kembali ke istana. Memang kami sempat berpisah setelah masuk ke dalam pusaran air itu, tapi Zlic juga sudah menemukan Eric dan langsung mengirimkan dia ke istananya," jawab Chris dengan enteng.

"Syukurlah kalau begitu."

"Em, tadi kau ada di mana? Kenapa Zlic tidak bisa melacakmu?" Chris mulai mengubah topik pembicaraan.

"Maksudnya?"

Zlic menghampiri Emely. "Aku mencari Chris dan juga Eric menggunakan kekuatanku yang bisa berbicara dengan alam. Tapi entah kenapa saat aku mencarimu, kekuatanku tidak bisa melacaknya."

Eliminate A Curse [COMPLETE]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang