4 | Lupain

636K 35.8K 5.2K
                                    

"Melupakan tidak semudah membalikan telapak tangan."

***

Warung tongkrongan di pertigaan dekat SMA Kencana adalah basecamp anak-anak Gloues. Tempatnya sangat minimalis hanya ada dua kursi panjang dan meja, dagangannya pun tidak banyak hanya menjual kopi, gorengan, dan beberapa ciki-cikian.

Warung kecil itu kerap sering di datangi oleh perempuan-perempuan cantik, mereka ke sana hanya untuk caper pada keenam anak Gloues, yang paling fakboi dari keenamnya adalah Jay dan Zigo.

Lelaki dengan jaket hitam bertulisan Gloues itu baru saja datang lalu duduk di samping Samuel yang sedang merokok. Dengan tidak tau dirinya lelaki itu merebut rokok yang sedang Samuel hisap.

"Yaelah Lang, itu puncak kenikmatan gue, lo main ambil-ambil aja." Pandangan Samuel menatap nanar rokoknya yang sedang Galang hisap.

"Makanya gue ambil." jawab Galang santai.

"Gimana?" tanya Jay pada Galang.

"Apanya?"

"Itu Ara, dia kan aneh sikapnya, setelah lo berduaan tadi sikapnya kayak dulu lagi, gak?"

Galang tampak berfikir lalu menggidikan bahunya. Memang tadi di perpustakaan sikap Anara sedikit galak tapi tidak sepenuhnya seperti dulu, seperti yang gadis itu bilang Anara yang dulu udah mati.

"Gue kangen deh liat sirkus gratis," Zigo memberengut lalu dia memikirkan kejadian yang setelahnya membuat Galang marah.

"Galang! Balikin!" Anara terus mengejar Galang, di kelas hanya ada Galang dan Anara, sedangkan teman-teman Galang menjaga pintu kelas agar tidak ada orang yang masuk. Tapi tiba-tiba terlintas satu ide dari otak Zigo.

"Kalian pernah nonton sirkus, gak?" tanya Zigo pada anak-anak yang mengantri diluar kelas menunggu Zigo dan teman-temannya pergi.

"Heh lo yang pake bando ijo," panggil Aji pada gadis yang biasanya sering menyimpan coklat di laci meja Galang, dan kali ini dia pun menghampiri kelas Galang untuk menyimpan coklat itu.

"Ada apa?" tanya gadis itu sedikit genit.

"Ajak deh temen-temen lo yang penggila Galang, bilangin tiketnya limited."

"Tiket apa?"

"Tiket sirkus Galang lah, cepet deh keburu sirkusnya selesai nih." Si gadis berbando ijo itu pun segera berlari menuruti perintah yang Aji dan Zigo katakan.

"Emang gak ada akhlak lo berdua," ucap Samuel yang sedari tadi hanya menyimak.

"Hari ini kita bakal hujan duit, lumayan perorang gocap, kan. Tuh siijo kalo bawa dua puluh orang aja, dapet sejuta kita." timpal Zigo.

Tak selang lama segerombolan perempuan berlari terbirit-birit menghampiri Zigo dan Aji. Bahkan orang yang datang lebih dari target Zigo.

"Satu orang gocap ya!" seru Aji sambil menagihi uang pada gadis-gadis itu, dia sudah persis seperti tukang kredit.

Satu persatu-satu gadis-gadis itu masuk dengan bangga karena mereka bisa melihat sirkus yang Zigo maksud. Bagi kebanyakan teman-teman sekelasnya ini bukan hal yang istimewa, tapi bagi perempuan di kelas lain ini adalah hal yang paling istimewa. Karena bila diluar kelas, Galang akan berubah menjadi cowok dingin dan menjaga image-nya.

Galang : Musuh Jadi Suami? [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now