8 | Solusi

573K 31.3K 11.8K
                                    

"Karena yang hilang akan terganti oleh sesuatu yang tak pernah terlupakan."

***

Setelah satu minggu gadis itu menghilang bagaikan di telan bumi, akhirnya dia kembali mamasuki kelasnya yang ramai. Gadis itu memakai sweater over size, peraturan di SMA Kencana tidak boleh memakai jaket dan sebagainya di area sekolah. Hanya siswa-siswi yang tergolong nakal dan tak taat aturan yang masih berani memakai jaket.

"Ara!" Dua gadis cantik yang sedang duduk di bangkunya mendadak berdiri memeluk gadis bersweater yang baru saja tiba.

Gadis itu tidak membalas pelukannya. Malahan Anara sedikit mendorong Caca dan Gaisa.

"Galang mana?" tanya Anara dingin.

"Ish! Lo dateng-dateng nanyain Galang, kita nih kangen sama lo!" Gaisa menggerutu.

Lalu terdengar suara berisik dari luar, dapat gadis itu pastikan itu adu mulut antara Jay dan Zigo, dan seseorang yang ia cari pasti ada di sana.

Anara langsung berlari keluar tak lupa kedua sahabatnya pun ikut mengekor. Dan benar gadis itu mendapati Galang dan teman-temannya sedang berjalan menuju kelas.

"Gue mau ngomong sama lo." ucap Anara sambil menatap Galang.

"Eh Ara kemana aja lo!" Zigo tersenyum simpul menatap gadis itu.

"Gila gue kangen sama lo Ra," Ringgo pun ikut-ikutan.

"Galang!" Anara meninggikan suaranya, karena lelaki itu tidak merespondnya.

"Ya udah ngomong." jawab Galang dingin.

"Gak di sini, ikut gue," Anara langsung menarik tangan Galang tak peduli teman-temannya akan banyak bertanya selepas ini.

"Wah satu teka-teki lagi nih," cetus Samuel sambil menatap kedua rival itu pergi.

"Satu minggu gak ada kabar, dateng-dateng yang di cari si Galang," sahut Aji.

"Kira-kira mereka kenapa, ya?" tanya Zigo.

"Nguping, yu?" ajak Jay polos, dan mendapatkan tatapan asing dari teman-temannya.

"Heh! Lo kepo boleh, tapi gak usah bego deh!" tegur Caca.

Anara terus menyeret Galang sampai ujung sekolah, di sana sepi tidak ada siapa-siapa. Paling tempat ini ramai kalau jam pelajaran sudah di mulai. Tempat bolos paling aman.

Galang menepis tangan Anara. "Ngapain sih lo, sampe bawa gue ke sini!"

Anara masih menatap lelaki itu, dia bingung harus bicara bagaimana.

"Heh lo mau ngomong atau mau ngeliatin gue?"

"Gue hamil." gumam Anara, namun terdengar samar-samar oleh Galang.

"Apa, gak denger gue?"

"Gue hamil." cicit Anara.

Galang tidak bereaksi sama sekali, tatapannya masih sama seperti sebelumnya, dingin.

"Galang!"

"Lo kalo mau bercanda, jangan soal ginian, gak lucu!" tegas Galang.

"Apa muka gue terlihat bercanda?" Setelah Anara berkata seperti itu Galang diam, menatap lekat wajah Anara dan benar dia tidak menemukan kebohongan.

"L-lo serius?"

Anara mengangguk.

Lelaki itu mengacak-acak rambutnya frustasi. "Trus sekarang gimana?"

Galang : Musuh Jadi Suami? [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now