epilog

801K 36.2K 14.1K
                                    

Siap baca part terakhir dari Galang?

Jawab dulu kesan dan perasaan kalian setelah membaca cerita ini?

Selamat membaca 🖤

Selamat membaca 🖤

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"One faragraf will not be enough to write how happy I am."

***

Lapangan tampak ramai oleh siswa-siswi kelas 12 yang sedang mencoret-coret seragam putihnya, mungkin ini hari terakhir mereka memakai seragam itu.

Bahagia, sedih, kecewa, tercetak jelas dalam wajah mereka. Bahagia karena sebentar lagi akan berjalan menuju cita-cita, sedih karena harus berpisah dengan teman-teman, dan kecewa mengapa masa SMA berlalu begitu cepat. Perasaan baru saja kemarin mereka menginjakan kaki di SMA Kencana.

Satu persatu mereka secara bergantian menuliskan sesuatu di seragamnya, alih-alih untuk kenang-kenangan karena tidak ada yang tau kapan mereka akan bertemu lagi.

Karena aku mencintai Anara Mahdi.

Anara tersenyum saat Galang menuliskan itu di seragamnya, dari banyaknya tulisan dia paling suka tulisan Galang, karena Anara pun mencintai Galang Damares.

Acara coret-coretan selesai, banyak siswa-siswi yang mengambil gambar untuk di simpan bila masa depan datang mereka bisa mengenang masa lalu saat SMA. Dan banyak siswi cengeng yang sedang menumpahkan kesedihan karena akan berpisah.

"Banyak banget drama ya di SMA," Gaisa membuka suara, berdiri sambil menatap Jakarta dari atas rooftop sekolah.

Caca pindah ke samping Gaisa mengikuti arah gadis itu menatap. "Banyak banget pelajaran hidup yang gue ambil di masa SMA ini." Caca menoleh Jay di belakang, lalu kembali menatap arah yang Gaisa tatap, "salah satunya belajar merelakan dan mengiklaskan."

Jay tak menyaut, lelaki itu diam.

"Nggak sanggup gue pisah dari kalian," ujar Samuel, lelaki itu akan melanjutkan kuliah di luar negeri.

Gaisa menatap Samuel, lalu tersenyum. Dia ingin lelaki itu tetap di sini, walau tak ada kata kita tapi keduanya memiliki rasa yang tak mampu di ucapkan.

"Seneng SMA gue bareng kalian," kata Ringgo serius, biasanya lelaki itu akan membahas hal yang dia bercandakan.

"Sama, sekarang gue dapet kakak ipar di sini, sahabat gue pula," ujar Gaisa sudah berusaha menerima Anara, meski menolak keras pun kenyataan tak bisa ia ubah.

Anara tersenyum, dia masih tidak menyangka bahwa hal yang tidak pernah ada dalam pikirannya tiba-tiba menjadi sesuatu yang nyata. Dulu berpacaran dengan Galang saja rasanya mustahil, dan sekarang lelaki itu menjadi suaminya.

Galang : Musuh Jadi Suami? [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now