52 | Kiamatku

439K 28.5K 10.3K
                                    

A/n: Siapin hati buat baca chapter ini.

Selamat membaca cerita Galang 🖤

"Kamu adalah duniaku, bila kamu pergi kiamat bagiku

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

"Kamu adalah duniaku, bila kamu pergi kiamat bagiku."

***

Ini sudah hari ke lima Anara tidak masuk sekolah, Caca memberi kabar pada guru dan teman-temannya yang bertanya tentang Anara.

Gaisa ngotot ingin menengok Anara namun Caca bilang bahwa Anara sedang di luar kota dengan Bundanya.

Hanya Caca yang tau keadaan gadis itu, setiap hari dia berkunjung ke rumah Anara untuk melihat keadaan gadis itu.

Ada satu hal yang membuat Caca geram, Galang terlihat biasa-biasa saja saat Anara dikabarkan sakit. Bahkan peduli tuk bertanya saja tidak.

Karena kesal oleh tingkah Galang yang semakin hari semakin menjadi Caca segera menarik tangan Galang menjauh dari kelas, dia membawa Galang ke lorong sepi.

"Lang lo punya hati nggak sih!" ucap Caca kesal.

Galang bersandar di tembok dengan kedua tangan yang di lipatkan di dada, lelaki itu hanya mengangguk tak acuh.

"Ara lagi sakit, dia butuh lo, jangan chilldish deh Lang jadi cowok!"

"Chilldish?" ulang Galang.

"Ya selain chilldish lo orang terkeras kepala dan egois yang pernah gue kenal!" kata Caca kesal setengah mati, bila dia memilih mempunyai pilihan antara Galang yang setia tapi egois atau Jay yang fakboi tapi pengertian, jelas Caca akan memilih Jay dari pada lelaki seperti Galang.

"Gue nggak ada waktu buat bahas kayak ginian, kalo lo di suruh Ara buat bilang ini ke gue, sori Ca gue nggak akan nengokin dia ke sana, karena gue dan dia udah selesai."

"Emang bajingan lo!" maki Caca.

Galang menatap Caca sengit, lalu pandangannya beralih pada Pram yang ada di ujung lorong sedang berjalan sendirian.

"Mending lo suruh dia buat tengokin Ara, dia pacarnya lebih pantes," tunjuk Galang, Caca menggeleng tak percaya, ternyata benar Galang memang berengsek.

"Lo suaminya goblok," Saking kesalnya Caca berkata kasar, dalam hidupnya Caca baru pertama kali bertemu dengan lelaki macam Galang yang tak punya hati ini.

"So? Nggak ada jaminan kalo dia bisa punya pacar, ya gue suaminya tapi hanya sebatas status," ujar Galang santai.

"Dasar setan bangsat anjing mati aja lo," umpat Caca sambil menghentakan kakinya ke lantai, sumpah dia bisa gila menasehati Galang seperti ini.

"Gue tunggu penyesalan lo Lang!"

"Tunggu aja, nggak akan kejadian."

Caca geram, gemas, kesal, rasanya ingin menjambak rambut Galang sampai botak.

Galang : Musuh Jadi Suami? [SUDAH TERBIT]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora