54 | Apa benci?

486K 30K 10.6K
                                    

"Untuk membencimu saja aku tidak bisa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Untuk membencimu saja aku tidak bisa."

***

Setelah beberapa hari di rumah sakit akhirnya gadis itu pulang, Galang memberikan kunci kamar yang selama ini terkunci.

Penasaran Anara pun membuka pintunya, matanya terkesima saat melihat isi ruangan itu. Perlahan langkahnya membawa masuk ke dalam ruangan, isi ruangan itu tampak berbeda sat terakhir kali ia melihatnya.

Ternyata Galang mempersiapkan kamar ini untuk anak mereka yang telah meninggal. Ada ranjang bayi di sudut kamar itu, dan beberapa hiasan seperti boneka.

Anara menyandarkan badannya di tepi ranjang, dadanya kembali sakit melihat ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Anara menyandarkan badannya di tepi ranjang, dadanya kembali sakit melihat ini. Setelah apa yang sudah di siapkan, selama ini di tunggu-tunggu ternyata dia pergi.

Anara terisak menutup wajahnya dengan tangan, dulu dia memang ingin anak itu mati saja tapi sekarang dia tidak berharap doa itu menjadi nyata. Karena bagaimana pun itu anaknya, ibu mana yang tidak sakit saat kehilangan anaknya.

"You oke?" Galang datang duduk di samping Anara sambil mengelus rambut gadis itu. Tapi Anara menepisnya, setiap kali dia melihat Galang dia selalu teringat pada Galana.

"Gue nggak benci sama lo, tapi gue sakit hati liat lo," jeda Anara sambil menahan isakannya, "muka lo mirip banget sama Dia."

Anara berdiri meninggalkan kamar itu, saat sendiri hatinya tenang, tapi ketika melihat Galang seakan rasa sakit itu kembali lagi. Galana adalah cetak biru Galang. Mungkin saat Anara hamil yang paling mencintainya adalah Galang, alhasil anaknya mirip Galang.

Perasaannya bimbang, dia mencintai Galang tapi kalau melihat wajahnya seakan Anara ingin membenci tapi tak bisa.

***

Semua teman kelasnya menyambut Anara yang sudah kurang lebih dua minggu tidak masuk. Satu persatu dari mereka memeluk Anara yang terlihat masih lemas.

Gadis itu belum sepenuhnya pulih, bekas luka di perutnya masih sakit, mengingat Anara melahirkan dengan operasi sesar.

"Ara lo tega nggak ngasih tau gue di mana lo sakit, sumpah ya gue mau jenguk lo," ujar Gaisa setengah kesal karena khawatir.

Galang : Musuh Jadi Suami? [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now