#38

73.3K 3.6K 269
                                    

300 vote dan 60 comments for next

sengaja banyak biar bisa molor dikit UPnya HAHAHAHAHHA

**


"Tidak." Darren menjawab dengan tegas permintaan Violet, setelah lelaki itu terdiam dan mematung untuk beberapa saat. "Aku tidak bisa menceraikanmu, Violet. Aku tidak bisa ...."

"Kenapa kau tidak bisa?" Violet bertanya. Ia berusaha mengatur nada suaranya agar tak terdengar menyedihkan. "Kau sekarang bisa pergi dengan Gladys, kapan pun. Tidak akan ada yang marah padamu, seperti apa yang kulakukan. Kau ... kau bisa bercinta dengannya sepuasmu. Jadi, lepaskan aku ... Darren. Lepaskan aku. Kau ... terus membuat hatiku hancur ... dan membuatku mengumpulkan kepingan-kepingan itu menjadi satu, lalu ... kau menghancurkannya lagi. Bagaimana ... kau berharap aku bisa bertahan denganmu setelah semua itu?"

"Maaf ...." Darren menggeleng dan menarik Violet kembali ke dalam pelukkannya. "Maafkan aku, tapi aku tidak mau, Violet. Aku tidak mau bercerai darimu. Aku mencintaimu. Aku suka caramu memasak setiap pagi untukku. Aku suka bagaimana kau menyapaku ketika aku pulang. Aku suka bagaimana kau memelukku setiap malam. Kalau kau pergi ... bagaimana aku bisa bertahan? Aku hanya cinta padamu, tidak pada Gladys. Dia ... dia hanya orang yang kubenci. Aku yang bodoh ini tidak bisa berdamai dengan masa laluku sampai melukaimu. Aku sungguh ... minta maaf untuk itu."

"Kau terus membahas masa lalu Darren, tapi kau tidak pernah bercerita padaku ...." Mendengar suara Darren yang bergetar karena tangisannya membuat Violet sempat luluh, tetapi itu hanya berlangsung sedetik. Karena setelahnya, bayangan di mana Darren dan Gladys bercinta langsung menghantam Violet kuat. Seakan mengingatkannya, kalau kali ini ia tidak boleh lemah.

"Aku akan menceritakannya. Tolong dengarkan aku ...." Darren melepaskan pelukkan mereka dan menatap mata Violet intens. "Kumohon berjanjilah untuk tidak pergi sampai aku selesai ...."

Violet mengangguk setuju. Ia memutuskan untuk memberikan Darren kesempatan berbicara, meski ia yakin, penjelasan ini tidak akan membuat Violet berubah pikiran. Ia tetap ingin berpisah dari Darren.

Dendam masa lalu bukanlah suatu pembenaran untuk tindak pengkhianatan yang Darren lakukan. Violet tidak bisa menerimanya sebagai alasan. Ia butuh waktu untuk sendiri dan menjernihkan pikiran yang kacau dan jalan satu-satunya adalah pergi dari sisi Darren—entah untuk sementara waktu, maupun selamanya.

"Aku pernah berpacaran dengan Gladys dulu, saat masih sekolah. Apa kau tahu bagaimana indahnya cinta saat masih remaja? Rasanya, waktu itu, aku mau hidup bersama Gladys selamanya. Aku tidak ingin memikirkan wanita lain dan aku yakin dia juga merasakan hal yang sama. Aku ... dulu tidak sekaya sekarang—meski masih masuk ke dalam golongan menengah. Semuanya terasa begitu indah, sampai pada satu masa ...." Darren menarik napas sejenak dan mengusap kasar pipinya yang basah dengan air mata.

"Pada hari ulang tahunku yang ke-17, aku mengadakan sebuah pesta—atas permintaan kedua orang tuaku. Mereka ingin merayakan hariku yang spesial, jadi aku mengadakan pesta dan mengundang banyak orang. Di sana, karena Gladys merupakan pacarku, dia bilang dia juga ingin mengajak beberapa temannya. Aku perbolehkan."

Violet mendengarkan dengan sabar meski hatinya nyeri. Ia iri dengan Gladys karena berhasil merebut hati Darren sejak dulu. Ia ... juga iri dengan Darren karena lelaki itu punya kenangan yang indah semasa sekolah. Diperlakukan sespesial itu oleh orang tuanya tidak pernah Violet rasakan.

"Hari itu sangat ramai. Tidak hanya teman-teman, tetapi ada keluargaku juga. Aku tidak bisa selalu bersama Gladys, kau tahu ... sebagai yang berulang tahun, aku harus menemui semua orang. Hingga pada titik di mana aku tidak bisa mencari Gladys di mana pun setelahnya. Dia menghilang di tengah pestaku."

Marrying Mr. BASTARD! [TAMAT]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora