#39

74.6K 3.6K 224
                                    

Perasaan kemarin aku kasih target lebih biar lama kecapai, tapi kok cepet amat? wkwkwk

Kali ini 350 vote dan 100 komen for next :)

HAHA

Btw selamat berpuasa yg lg puasa😁

***

"Violet ...."

Darren mengetuk pintu kamar kala pagi telah tiba. Setelah malam yang emosional, akhirnya Violet benar-benar tidak keluar kamar lagi, yang membuat Darren mau tidak mau harus tidur di sofa—mengingat mereka hanya punya satu ranjang untuk beristirahat di apartemen ini.

Hening. Tidak ada jawaban dari dalam kamar. Darren sudah menduga kalau Violet tidak akan mau berbicara dengannya. Lelaki itu merutuki projek yang sedang ia garap, yang membuat ia mau tidak mau harus bekerja hari ini, padahal Darren ingin menghabiskan waktu lebih lama dengan istrinya. Oke, Darren sadar dia salah. Dia memang menyakiti Violet, tetapi untuk menceraikan perempuan itu ... Darren tidak mau.

Mereka tidak akan bercerai. Violet tidak akan bisa menceraikan Darren, karena orang tuanya bisa mengamuk besar bila itu terjadi. Jadi setidaknya, untuk sementara waktu status pernikahan mereka akan aman. Dan selama masa-masa ini, Darren ingin memperbaiki kesalahannya. Ia ingin menebus semua dosa pada Violet. Dan untuk melakukan itu, Darren harus benar-benar menuntaskan hubungannya dengan Gladys.

Ngomong-ngomong soal jalang itu, beraninya dia menemui Violet tanpa sepengetahuan Darren, dan mengungkap semuanya?!

Memikirkannya membuat Darren marah. Gladys hampir menghancurkan Darren—seperti yang ia lakukan dulu. Perempuan itu nyaris merenggut sesuatu yang penting di dalam hidup Darren untuk kedua kali. Rasanya Darren nyaris meledak, ia tidak bisa kehilangan Violet dan tak akan membiarkan perempuan itu pergi.

Ia akan mempertahankan pernikahan ini, tidak peduli walaupun Violet ingin mengakhiri. Darren memang egois, dia bastard yang tidak tahu diri, tapi mau bagaimana lagi? Dia benar-benar tak mau berpisah dengan Violet, apa pun yang terjadi.

"Aku tahu kau sudah bangun." Darren melanjutkan perkataannya setelah hening mengisi ruang di antara ia dan Violet. Meski mereka berdua dibatasi oleh pintu, tetapi Darren yakin sekarang Violet sudah membuka matanya. "Aku memasak sarapan, makanlah. Jangan sampai sakit lagi."

Kau yang membuatku sakit, Darren, batin Violet bersuara setelah mendengar suara Darren dari luar. Ia benci hatinya yang menghangat karena perhatian Darren, tetapi sekali lagi, otaknya langsung memberikan Violet peringatan. Ia tidak bisa luluh. Tidak akan.

"Aku harus pergi bekerja Violet. Aku paham kau tidak mau menemuiku sekarang, tidak apa-apa. Aku akan memberimu waktu seperti yang kau mau, tapi tolong jangan memintaku menceraikanmu. Aku tidak mau ...."

Bajingan egois, batin Violet mengumpat lagi di dalam hati. Perasaannya campur aduk. Terkadang ia membenci Darren, tetapi tetap saja, di saat yang sama, dia juga masih mencintai lelaki itu.

"Baiklah aku pergi. Aku hari ini akan menemui Gladys untuk menyelesaikan semuanya Violet dan setelah itu, aku mungkin akan sangat sibuk, aku tidak tahu akan pulang atau tidak, tetapi aku akan tetap mengabarimu via pesan. Jadi tolong ... jangan terlalu mengabaikanku, ya?"

Masih hening. Violet termenung di tempatnya sembari menatap kosong ke depan. Ia tidak berniat untuk berbicara dengan Darren sekarang.

"Aku mencintaimu."

Violet menarik napas karena perkataan itu. Setelahnya, terdengar suara langkah kaki menjauh yang disusul dengan bunyi pintu terkunci. Perlahan, Violet bangkit dari posisinya dan hendak berjalan ke kamar mandi.

Marrying Mr. BASTARD! [TAMAT]Onde histórias criam vida. Descubra agora