#44

76.7K 3.4K 214
                                    

Cerita akan dilanjut ketika part ini dan part sebelumnya yang baru kuapdet #43 votenya sudah mencapai 360~~

double!

**

Langit sudah berganti warna ketika Violet bangun dan bersiap-siap, hari ini mereka berencana pergi ke kebun binatang! Sebenarnya, rencana ini sudah mau mereka lakukan sebelum musim semi datang, tetapi menurut review di internet, banyak binatang yang tidak ada di tempat kala winter. Jadi mereka menunda plan ini dan baru berniat merealisasikannya sekarang.

Kemarin, setelah bertemu dengan Marvin, Violet langsung masuk kamar. Ia tidak bertemu dengan Darren sama sekali. Dan dari info yang Violet dapatkan, ternyata Marvin sekamar dengan Darren.

"Good morning." Marvin menyapa Violet dan Angela ketika mereka baru saja keluar kamar dan ada Darren yang berdiri di belakang Marvin. Lelaki itu menatapi Violet intens, tetapi Violet tak membalas pandangannya.

"Pagi." Violet menebar senyum. Sengaja sebenarnya. "Kau tidur dengan nyenyak?"

"Hmmm, berkatmu yang mau mengerti alasanku membawa Darren kemari."

"Jadi apa alasannya?" Angela menyela. Semalam dia tidak sempat bertanya karena ketika Violet kembali, mereka hanya sempat mengobrol sebentar berkat telepon dari Seth. Setelahnya Angela bertengkar hebat dengan pacarnya itu dan tidak sempat berbicara lagi dengan Violet yang sudah keburu tidur.

"Akan kuceritakan nanti," balas Violet.

"Violet ...." Darren akhirnya mengeluarkan suara, memanggil nama istrinya. Astaga, mendengarnya jantung Violet serasa berdesir. "Bisa kita bicara sejenak?"

Marvin menarik Angela untuk menjauh, tetapi Angela memberontak. Karena adiknya itu terlalu kepo, Marvin mau tak mau harus menyeret Angela.

Dan meninggalkan Violet berdua bersama Darren di koridor hotel yang sepi ....

"Maaf, tapi ... apa kita saling kenal?" Violet memasang ekspresi datar sembari menatap Darren serius. Seolah ia benar-benar amnesia. "Kenapa kau mau berbicara padaku?"

Violet berusaha untuk menjaga nada dingin di suaranya dan menyembunyikan tatapan khawatirnya akan kondisi Darren yang benar-benar memburuk dari terakhir kali mereka bertemu.

"Sayang ...." Darren memanggil dengan memelas lagi. "Jangan begini. Apa kau belum cukup menyiksaku? Aku tidak bisa tidur setiap malam. Aku merindukanmu sampai mau gila rasanya. Aku memeluk bantalmu, menciumi wangi yang tersisa dari tubuhmu, dan berharap kau kembali. Aku menahan diri untuk tidak menyusul ke sini karena aku takut kau akan pergi lagi dariku, menghindar lagi dariku, tapi setelah mendengar bahwa di sini pun kau tak bahagia, aku pikir ... kita harus menyelesaikan semua kesalahpahaman ini."

"Tidak ada kesalahpahaman di antara kita, Tuan Malferent. Yang ada adalah pengkhianatan." Violet mendesis di akhir kalimatnya. "Dan tolong jangan panggil aku Sayang. Namaku Violetta Barson, bukan Sayang, tapi aku tidak heran sih lidahmu bisa terpelintir seperti itu, mengingat ada wanita lain yang kau panggil 'sayang' di luar sana, selain istrimu."

Darren terpaku. Dalam seminggu, Violet berubah drastis. Ia tahu ia harus memelas atau bahkan mengemis cinta pada Violet—seperti yang selama ini perempuan itu lakukan padanya. Darren seakan dibalas oleh karma, dia ditampar, dan Darren sangat menyesal atas perbuatannya dulu.

"Jika tidak ada yang ingin dibicarakan lagi, maka aku harus sarapan. Aku lapar. Makan hati pada hubungan yang menyakitiku butuh energi. Seharusnya kau tahu lebih baik soal itu, bukan?"

Violet menyindir dengan senyuman sinis sebelum ia berbalik dan menyusul Marvin serta Angela untuk breakfast.

Sedangkan Darren hanya bisa menatapi punggung istrinya dengan helaan napas berat. Ia tahu, semuanya tidak akan mudah ketika Violet memutuskan untuk pergi dari sisinya. Keadaan mungkin akan semakin memburuk di antara mereka, tetapi Darren tentu tidak akan menyerah.

Marrying Mr. BASTARD! [TAMAT]Where stories live. Discover now