BAB 5

13.6K 807 4
                                    

Aksa pov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aksa pov

Aksa bangun dengan keadaan kepala yang pusing, rasanya berat, badannya juga gerah bukannya apa-apa tapi kayak ada yang nempel-nempel lengket.

Bingungnya lagi, Aksa bangun dalam keadaan ada di gudang, dan oh shit astaga ini bahkan sudah sore menjelang malam..

Aksa benar-benar bingung, apa yang terjadi?

Dan ketika Aksa bangun pun Aksa bingung karena tidak memakai celana dan seragamnya, berasa mimpi lagi mandi dah.

Dan ketika Aksa bangun Aksa masih duduk di atas kasur, kasur yang ada di gudang, dih habis ngapain sih?

Parahnya, ketika mata Aksa melihat ke arah kasur itu ada merah-merah...Aksa mendekat ke arah warna merah yang tak tahu apa, lumayan kental sih, tahu darah kan? Nah kayaknya si darah...

Tapi Aksa belum tahu pasti, Aksa ber positif thingking kalau Aksa habis mukulin nyamuk 100 biji makanya ada darah habis itu Aksa ngantuk dan tertidur.

Memang teori yang sangat tidak masuk akal!

Akhh sudahlah, kepala Aksa sangat sakit. Sekarang Aksa akan pulang terlebih dahulu.

Aksa mencari seragam dan celananya yang mencar, habis ngapain sih? Kok pada mencar semua kayak ketemu mantan. Apa barusan Aksa main game sama setan?

Bodo amat. Ayo pulang, lebih baik Aksa pulang lebih dahulu.

🍁🍁🍁

"Assalamualaikum." Aksa memberikan salam sebelum masuk, kalau enggak salam bisa-bisa Mamanya ngamuk. Padahal cuma enggak salam kan? Tapi kata mamanya nanti masuk bareng setan, yah ngeri juga sih.

"Waalaikumsalam." Dan kebetulannya Seyla ada di ruang tengah lagi ngumpul sama Ibel dan Papa.

"Kok baru pulang?" Mati dan mati lah Aksa, Papanya Alex angkat bicara. Kalau seperti ini berasa di introgasi sama polisi karena narkoba.

Aksa menggaruk kepalanya yang tidak gatal, kalau ada kutu enggak mungkin, kepala Aksa bersih kok.

"Kenapa?" Ya Tuhan pakai di ulang segala, kan makin takut. Ciut sudah nyali Aksa.

"Umm itu apa anu." Alamaqjang, jawaban macam apa ini, untung Aksa enggak pernah jawab kayak gini di depan Ibu Sri dan Bu Murni.

"Idih anu apa?" Kebiasaan Ibel kakaknya suka ikut campur, dia kagak tahu kata 'takut' apa yah?

Tapi sebentar, memangnya Aksa habis ngapain sih sampai bisa takut?

"Tinggal jawab aja Bang." Kata Seyla, ya memang tinggal jawab Ma, tapi Aksa bingung jawabnya itu apa. Aksa aja enggak tau kenapa bisa di gudang, masa iya Aksa bilang 'tidur di gudang'.

AKHANSA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang