BAB 44

9.3K 601 65
                                    

Hay gue baru up

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hay gue baru up. Maaf ya... gue kemarin capek pakai banget takutnya sakit lagi. Oh iya kalau ada typo tandai yah, soalnya gue ngetik di HP dan bukan HP biasanya, jadi gue masih nyesuain diri sama HP ini.

Cunk angkat tangannya yang kangen Aksara!?

Double up?! Boleh... komen dulu yang banyak sampai 100. Bisa kan?

Selamat menikmati!

🍁🍁🍁

Tersiksa. Itulah yang Aksa rasa... Mau maksa Khansa tapi takut sesuatu terjadi. Yo wes malam ini Aksa tidur di kamar sebelah.

Tapi baru saja Aksa merebahkan dirinya di kasur sekitar 5 menitan eh ada yang ketok pintu. Pasti Khansa kan? Mana mungkin malam-malam begini orang lain datang.

"Aku terkam enggak mau, ujung-ujungnya kesini." Aksa bermonolog sendiri sambil turun dari kasur. Untung sudah enggak terlalu kayak tadi.

Cklekkk....

Benar, itu Khansa yang datang sudah memakai piyama yang berbeda dan membawa bantal serta guling kesayangannya.

"Loh kamu mau ngapain disini?" Heran Aksa.

Khansa tidak menjawab tapi dia langsung masuk ke kamar itu dan menerobos Aksa.

"Aku enggak mau tidur sendiri, masa kamu tega."

"Tapi kan...." Ya gimana yah jelasinnya ke Khansa.

"Iya aku siap kok."

"Siap ngapain? Siap kibarkan bendera di istana presiden?" Memang pada dasarnya Aksa tahu tapi takut salah mengartikan.

Khansa tersenyum. "Siap hamil lagi dari kecebong kamu."

Mulut Aksa terbuka sempurna, kalau ada lalat pun pasti lalat bakal masuk. Tidak hanya lalat, badak pun kayaknya bisa masuk.

"Tapi masa kecebong?" Kualitas spermanya ini sudah paling oke, masa iya di panggil kecebong. Yang benar saja.

"Loh memang begitu kok."

"Tapi jangan di panggil kayak gitu lah." Aksa tidak terima, apa-apaan Khansa ini.

"Ya sudah deh aku mau tidur aja." Baru saja Khansa mau membaringkan dirinya ke kasur, tapi badannya langsung di peluk dari belakang oleh seseorang.

Khansa tersenyum, gercep juga Aksa ini.

"Enggak aku sudah enggak mau." Pura-pura Khansa menggelengkan kepalanya.

AKHANSA (END)Where stories live. Discover now