BAB 37

9K 615 46
                                    

Heyyo up!Hayoo mana suaranya biar gue makin semangatttt, komennn yang banyak

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Heyyo up!
Hayoo mana suaranya biar gue makin semangatttt, komennn yang banyak. Sekarang! Sekarang juga.

Typo, kesalahan lain. Ditandai aja gengs bakal di ubah kok.


🍁🍁🍁

"KHANSA." Aksa terus berteriak memanggil nama Khansa, Aksa sangat yakin masih ada Khansa disini. Aksa dapat merasakan debaran jantungnya yang menandakan dia dan Khansa masih berada di tempat yang sama.

Aksa baru saja melewari gerbang 10. Tapiiii, tapi kenapa tidak ada siapa-siapa. Orang-orang gerbang 10 pun sudah pada mau naik.

"Khansa, kamu dimana." Aksa sudah sangat lelah, bandara sebesar ini siapa yang kuat untuk berkeliling? Walau Aksa masih muda tapi percayalah Aksa langganan pakai koyo!

Ya Tuhan Aksa tidak mau menyerah tapi kehendak berkata lain.

Khansa pov.

Suara itu semakin nyata, aku terlalu larut dalam perasaan hingga aku terus mendengar Aksa memanggil namaku.

Suaranya semakin dekat, dekat dan aku rasa ada di sekitar gerbang 10.

Ku kuatkan hatiku menerima fakta, namun tubuhku berkata lain. Aku melihat ke arah belakang. Lagi-lagi aku kecewa, tidak ada Aksa.

"Benar, Aksa enggak bakal datang." Gumam Khansa.

"Heh Mba, berhenti melulu. Ada apa sih?" Nyinyir orang yang di belakang Khansa.

Jika tadi Khansa diam, sekarang Khansa berkata jujur.

"Saya kira ada Suami saya Mba." Kata Khansa pelan.

Tampak orang itu sedikit kaget.

"Hah." Katanya tercengang.

"Kamu masih muda banget loh, masa sudah punya suami." Mungkin memang benar, tapi kan ada yang namanya nikah muda.

"Simpanan om-om yah."

Khansa melotot, yang tadinya Khansa diam sekarang Khansa ambil ikut andil dalam omongan pedas Mba-Mba di depannya ini.

"Mba jangan cari masalah ya, saya bukan simpanan om-om. Suami saya sama seperti saya, Mba enggak percaya?"

"Mana, saya enggak percaya." Lagaknya sombong memutar matanya ke kanan dan ke kiri, jangan lupakan jari-jemarinya yang lentik menunjuk-nunjuk Khansa.

Khansa naik pitam, enak saja harga dirinya di rendahkan. Siapa dia bisa merendahkan Khansa seenaknya. Walau Khansa pendiam tapi jangan harap Khansa tidak bisa marah.

AKHANSA (END)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ