BAB 14

12.9K 889 669
                                    

Di luar ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di luar ruangan.

"Khansa lo enggak papa kan?" Aksa duduk di kursi panjang tapi masih menggendong Khansa.

"Khansa lo enggak papa?" Ulang Aksa bertanya.

"Hikss hiksss a-aku takut." Khansa semakin memeluk Aksa, sekarang prihal belum terlalu kenal di lewatkan oleh Khansa, yang menjadi landasan dasar Khansa begini adalah 'ketakutan'.

"Enggak, enggak papa. Ada gue." Kata Aksa sambil mengelus rambut Khansa.

"A-anak aku hiksss."

Aksa langsung menjauhkan wajah Khansa darinya, Aksa mengamati wajah Khansa. "Bilang, apa aborsinya sudah berlangsung?"

"A-anak aku hiksss." Khansa malah menangis, jangan bilang ketertakutan Aksa sudah terjadi, apa lagi baju yang Khansa pakai ada percakan darah.

"KHANSA, BELUM BERLANGSUNG KAN ABORSINYA?!?!?"

🍁🍁🍁

"SEYLA JAWAB YANG BENAR." Alex bahkan sudah meninggikan suaranya.

"I-IYA AKU SUDAH GUGURIN ANAK ITU." Seyla jatuh terduduk di lantai.

Alex ikut jongkok dan menggoyangkan badan Seyla "SEYLA KAMU SUDAH GILA?!?! KAMU..." Alex tidak mampu berkata-kata, menyedihkan bukan.

"IYA AKU GILA, AKU SUDAH GILAAA." Teriak Seyla sambil mengacak rambutnya.

"Jangan bercanda Sey, katakan yang sebenarnya."

"I-IYA."

Alex masih tidak percaya ini. "SEY KAMU BERCANDA SAMA SAYA KAN?!?!"

Seyla diam, hanya ada tangisan Seyla.

"Hiks hiks eng-enggak, kalian datang di waktu yang tepat." Tutur Seyla.

Saat itu juga Alex langsung membawa tubuh Seyla ke arahnya, Alex mendekap tubuh Seyla.

Alex sedih mengetahui istrinya seperti ini. "Sey kamu kenapa, kamu enggak sayang sama cucu kamu sendiri?"

"Hikss aku enggak bisa nerima kenyataan, ini mimpi, Aksa Anak baik." Kata Seyla masih sesenggukan.

"Sey, Aksa Anak baik. Dia mau bertanggung jawab atas kesalahannya."

"Hiks hikss maafin aku." Seyla menangis di dada Alex, Seyla bisa gila sekarang, angan-angannya menjadikan Aksa sebagai Anak yang baik telah sirna, tapi Seyla sadar ini hanya obsesi belaka Seyla kan?

"Kamu enggak perlu minta maaf sama saya, kamu minta maaf sama Khansa dia ketakutan, dia masih muda Sey."

"A-aku malu."

AKHANSA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang